Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Waspadai Cikal Bakal Petral Jilid II?

10 Oktober 2019   08:10 Diperbarui: 10 Oktober 2019   08:54 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri BUMN Dahlan Iskan soal Petral, di mana sangat sulit membubarkannya karena ada kekuatan 7 langit yang mencegahnya. "Tidak berlebihan dikatakan bahwa pembukaan kembali trading arm di Singapura setelah Petral ditutup, Pertamina abaikan perintah Presiden Jokowi."

Selalu ada cara untuk mendirikan perusahaan 'broker' didalam tubuh Pertamina, ibarat kata 'mati satu tumbuh seribu'. Jokowi boleh saja memberangus Petral, yang sekian puluh tahun berdiri hanya menangguk untung triliunan rupiah pertahun, tanpa perlu kerja keras.

Namun rupanya para mafia Migas tidak pernah mati akal untuk mendirikan lagi perusahaan sejenis, didalam tubuh PT. Pertamina (persero), hanya saja berbentuk kantor pemasaran.

Anggota Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas Fahmy Radhi mengkritik keras pembentukan trading arm baru PT Pertamina (Persero) di Singapura. Menurutnya, kantor pemasaran itu bisa jadi cikal bakal terbentuknya Petral jilid II.

Lebih cepat teridentifikasi kemana arah dan tujuan perusahaan tersebut didirikan akan lebih baik, karena dengan demikian bisa diantisipasi langkah-langkahnya, dan ditutup peluangnya untuk mendirikan Petral Jilid II.

Petral sendiri di Indonesia memang punya nama dan rekam jejak yang tak sedap, terindikasi sebagai sarang praktik mafia migas, anak usaha Pertamina ini dibubarkan pada 2015 lalu.

Baru di pemerintahan Jokowi Petral bisa dibubarkan, sebelum-sebelumnya Petral hanya dibiarkan, karena mampu menyuplai ke pundi-pundi para pemegang kebijakan.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahkan menetapkan mantan bos Petral sebagai tersangka korupsi, setelah 5 tahun lebih melakukan penyelidikan.

Lebih jauh Fahmi menganggap pendirian trading arm pertamina sangatlah tidak tepat, bahkan blunder dan memberi peluang bagi mafia migas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun