Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Adian Napitupulu Tolak Jabatan Menteri

22 September 2019   07:26 Diperbarui: 22 September 2019   07:36 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Newsrakyat.com

Boleh dikatakan langka seorang aktivis menolak menerima jabatan Menteri, dan Adian Napitupulu, adalah sosok yang langka tersebut. Mengaku mendukung Jokowi bukan untuk sekedar mengejar jabatan, tapi lebih karena ingin Indonesia lebih baik.

Kadang memang konsistensi sikap seseorang akan diuji ketika diberikan Kekuasaan. Banyak yang tidak konsisten dengan sikap dan Perjuangannya ketika diberikan Kekuasaan.

"Hampir semua pria memang mampu bertahan menghadapi kesulitan. Namun, jika Anda ingin menguji karakter sejati pria, beri dia kekuasaan." [Abraham Lincoln]

Apa yang dikatakan Mantan Presiden Amerika, Abraham Lincoln, sangatlah benar. Banyak orang berubah karakternya setelah diberikan Kekuasaan, yang tadinya terlihat baik, tiba-tiba berubah menjadi tidak baik secara mental maupun moral.

Tapi seseorang yang benar-benar Amanah dan patut dipercaya, dia tidak Akan berubah karakternya, meskipun diberikan jabatan dan kekuasaan. Ada juga yang memahami kelemahan diri sendiri, sehingga menolak untuk menerima sebuah jabatan.

Adian Napitupulu sangat tahu kelemahan dirinya, sehingga dia menolak tawaran Jokowi untuk membantunya di Kabinet. Asian menolak karena merasa tidak punya bakat dan talenta seorang birokrat, seperti yang dilansir Kompas.com ,

Politisi PDI-P Adian Napitupulu mengaku sempat ditawari oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menjadi menteri pada kabinet mendatang.

Tawaran tersebut saat Adian dipanggil Jokowi pada 13 Agustus 2019 lalu.
Namun, Adian mengaku menolak tawaran Jokowi. Adian merasa dia tidak memliki bakat menduduki posisi menteri.

"Sudah (bertemu Jokowi), diminta jadi menteri. Saya empat kali bilang, 'ampun Pak Presiden saya tidak punya talenta jadi birokrat, saya tidak punya talenta jadi menteri'," kata Adian saat ditemui di Denpasar, Bali, Sabtu (21/9/3019).

Apa yang dilakukan Adian tersebut adalah sikap terpuji, ditengah banyaknya aktivis pendukung Jokowi yang ngambek ketika tidak diberikan kekuasaan, awalnya menjadi pendukung, selanjutnya berbalik menjadi pembenci, hanya tidak mendapatkan kekuasaan.

Perlu mempersiapkan mental ketika ingin menjadi pendukung seorang Tokoh Publik, apa lagi seorang Calon pemimpin negara atau juga pemimpin daerah, kalau ingin mendukung, dukunglah karena memang tokoh tersebut layak didukung karena integritas dan kapasitasnya, bukan karena ada niat lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun