Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Makna Simbolik di Balik Diplomasi MRT

14 Juli 2019   00:50 Diperbarui: 14 Juli 2019   01:14 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto, Sabtu 13 Juli 2019, di Stasiun MRT Lebak Bulus, adalah diawali dari lobi Pak Jusuf Kalla (JK), juga Kepala Badan Intelijen Negara, Budi Gunawan atau BG. Namun pemilihan tempat pertemuan, sepertinya murni inisiatif Jokowi.

Sebagaimana kita ketahui, Jokowi dalam banyak hal senang memanfaatkan hal-hal yang bersifat simbolik. MRT ini pun merupakan sebuah simbol kendaraan, yang dinaikin secara bersama, sebagaimana visualnya Jokowi dan Prabowo duduk berdekatan dalam satu gerbong.

Melakukan perjalanan bersama di atas satu rel yang melaju ke depan. Ini bukan saja cerminan komitmen bersama, tapi juga sebuah awal kesepakatan untuk bersama-sama dalam satu gerbong, menyongsong masa depan Indonesia yang lebih baik.

Pesan simbolik lewat diplomasi MRT ini harus bisa dicerna dengan baik oleh masyarakat, begitulah sejatinya sikap seorang negarawan, yang dengan ksatria rela mengorbankan ambisinya demi kepentingan bersama.

Prabowo rela dihujat oleh pendukungnya, yang selama ini sudah mati-matian membela perjuangannya. Prabowo juga siap di-bully oleh para pendukungnya yang menolak rekonsiliasi, Prabowo pun rela menunggu Jokowi selama dua jam di Stasiun MRT Lebak Bulus.

Itulah cara Prabowo memperlihatkan kerendahan hati dan ketulusannnya, itu semua sama sekali berbeda dengan karakter yang diperlihatkan Prabowo selama masa Kampanye berlangsung. Untuk kali ini Prabowo menekan dalam-dalam berbagai sikap arogansinya.

Mau duduk bersama dalam satu gerbong, adalah perwujudan dari adanya kesamaan visi dan cita-cita, antara Prabowo dan Jokowi, di mana keduanya sangat mencintai keutuhan bangsa ini, keduanya sadar betul kalau selama ini sudah dipecah belah oleh kepentingan pihak ketiga.

Duduk dalam satu gerbong MRT dengan Jokowi, Prabowo ingin mempertegas bahwa dia bukanlah bagian dari pihak yang ingin memecah belah bangsa yang dicintainya.

Duduk dalam satu gerbong dengan Jokowi di dalam MRT, Prabowo ingin memperlihatkan inilah orang yang akan membantunya dalam meraih keinginan dan cita-citanya. Sangat mungkin Jokowi akan memberikan karpet merah bagi Prabowo jika mencalonkan diri sebagai capres 2024 nanti.

Memang untuk mewujudkan cita-cita dan keinginannya yang belum tercapai, Prabowo harus mengubah lingkungan politiknya, harus lebih jeli lagi dalam melihat siapa yang sungguh-sungguh mendukungnya, bukan malah memanfaatkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun