Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menolak Dipanggil Habib dan Kiai

17 Mei 2019   20:54 Diperbarui: 17 Mei 2019   21:15 2934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Quraish merupakan cucu dari Habib Ali bin Abdurrahman, habib asli asal Hadhramaut, Yaman.

Kenapa Quraish Shihab menolak gelar dan dipanggil Habib?

Foto: Kumparan
Foto: Kumparan

Quraish mengatakan bahwa ia keberatan menyandang gelar tersebut karena pengertian dan kesan tentang habib di Indonesia telah berkembang jauh.

Quraish sadar ada pergeseran persepsi terkait habib di Indonesia. Di Indonesia, habib berkembang menjadi sebuah kesan. Yakni, kesan menjadi orang yang berilmu wahid dan dekat dengan Rasul.

Dalam pandangan Quraish Shihab, gelar Habib itu teramat mulia, dan dia memosisikan dirinya tidaklah semulia gelar tersebut. mereka yang pantas memanggul gelar habib, selain karena faktor keilmuan dan silsilah, harus pula dilihat akhlaknya.

"Saya merasa, saya butuh untuk dicintai, saya ingin mencintai. Tapi rasanya saya belum wajar untuk jadi teladan. Karena itu saya tidak, belum ingin dipanggil Habib," ujar Quraish halus.

Bahkan bukan cuma gelar Habib saja yang keberatan disandangnya, juga enggan menyandang gelar kiai. Terlebih sang ayah, Habib Abdurrahman, mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tidak menonjolkan gelar apapun, apalagi yang berasal dari garis keturunan.

Kami, kendati memiliki garis keturunan terhormat

Tidak sekalipun mengandalkan garis keturunan

Bandingkan dengan ulama kekinian yang begitu mudah menyandang gelar Habib dan Kiai, tanpa merasa terbebani oleh rasa tanggung jawab menyandang gelar tersebut. Sehingga antara atribut yang dipakai dan gelar yang disandang dengan akhlak dan perilakunya sangat jomplang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun