Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Percaya Kok dengan Keberuntungan

16 Mei 2019   20:38 Diperbarui: 16 Mei 2019   20:44 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat malam K'ners..kamu percaya dengan Keberuntungan..? Jangan ya..musyrik itu namanya.

Percaya kok dengan keberuntungan..percaya itu ya sama Tuhan, mana ada keberuntungan tanpa campur tangan Tuhan...benar gak..?

Semua yang dianggap sebagai keberuntungan itu hasil dari sebuah proses, hasil dari sebuah ikhtiar yang tidak disadari. Hidup ini tidak seperti bermain Roulette, tidak bisa untung-untungan, semua penuh perhitungan.

Contohnya gini.. tiba-tiba artikel yang kamu tulis dilebelin admin Headline atau Artikel Utama, apakah itu cuma suatu kebetulan karena berentung..? Oh..tidak, itu hasil dari buah kerja keras kamu, yang dianggap Tuhan memang pantas kamu mendapatkannya.

Admin berbaik hati, karena Tuhan sudah mengetuk hati mereka untuk memilih artikelmu menjadi Headline..setuju gak..?

Contoh lainnya, bisa jadi kamu pernah ikut undian berhadiah, terus menang dan mendapatkan hadiah.. apakah itu sebuah keberuntungan..? Tidak juga..itulah proses Takdir yang kamu terima, kamu memang sudah ditakdirkan untuk mendapatkan hadiah tersebut, hatimu yang terketuk untuk mengikutinya.

Kenapa saya bilang semua itu bukan keberuntungan, meskipun keberuntungan itu memang ada dan sengaja diciptakan agar kita tidak lupa, bahwa setiap apa yang terjadi dimuka bumi ini tidak terlepas dari campur tangan Tuhan.

Kita tidak boleh mengabaikan peranan Tuhan, hanya dikarenakan faktor keberuntungan. Banyak yang beranggapan, hidup ini penuh dengan keberuntungan, padahal sejatinya yang membuat seseorang itu beruntung adalah Ikhtiar dan jerih payahnya.

Seseorang yang tergantung dengan keberuntungan, maka dia akan terus berjudi dengan nasibnya, dia tidak akan pernah berusaha untuk bekerja keras melaksanakan tugas hidup. Hidup hanya menunggu datangnya keberuntungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun