Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Hasil Pilpres 2019 dan Hikmah Puasa Ramadhan

4 Mei 2019   11:08 Diperbarui: 4 Mei 2019   11:11 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti halnya Pemilu Presiden 2014, yang dilakukan di bulan Ramadhan. Pilpres 2019 meskipun tidak dilakukan sejak awal Ramadhan, namun hasil pengumuman Pemenangnya masih didalam bulan Ramadhan, yakni pada tanggal, 22 Mei 2019 yang akan datang.

Padahal berdasarkan perhitungan kalau seandainya Pilpres 2019, tetap dilakukan pada bulan Juli, dan bertepatan dengan bulan Ramadhan, maka setidak-tidaknya baru 36 tahun lagi atau tujuh kali pilpres lagi pemilihan pejabat nomor satu itu dilaksanakan. Jatuh bersamaan dengan tahun 2050.

Tapi ternyata tidak perlu menunggu 36 tahun lagi, dengan mengubah tanggal dan bulannya, maka Pilpres 2019 bisa dilaksanakan masih didalam bulan Ramadhan. Masih dengan Calon Presiden yang sama dengan Pilpres 2014, hanya Cawapresnya yang berbeda.

Paska pemilihan memang terjadi polemik terhadap hasil Quick Count yang dilakukan berbagai lembaga survei, juga Real Count yang dilakukan KPU. Bahkan kubu Prabowo-Sandi tidak mau mengakui hasil Quick Count lembaga survei maupun Real Count KPU, yang hasilnya memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Atas dasar keyakinan terhadap hasil hitungan internal, yang mana ternyata Prabowo-Sandi dianggap menang atas pasangan Jokowi-Ma'ruf, maka Prabowo mendeklarasikan diri sebagai Pemenang Pilpres 2019. Secara konstitusional memang belum bisa diakui sebelum ada keputusan dan pengumuman resmi dari KPU.

Inilah godaan menjelang Ramadhan, antara kedua kubu bersitegang dengan argumentasi masing-masing. Sambil menunggu keputusan dan ketetapan akhir dari KPU, dibulan Ramadhan ini tentunya sebagian besar umat Islam melakukan puasa, dengan berpuasa maka segala hawa nafsu In Shaa Allah bisa diredam.

Kalau dibilang Perang Badar adalah perang yang paling besar bagi umat Islam, ternyata tidaklah demikian. Menurut Rasulullah, ada perang yang lebih besar dibandingkan Badar, yakni mengalahkan hawa nafsu.

Ini dinyatakan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW setelah memimpin Perang Badar sebagai perang pertama dalam Islam untuk membela hak umat Islam yang terjadi pada bulan Ramadhan.

Hikmahnya, dalam bulan Ramadhan ini Yang tadinya berbagai fitnah dan berita bohong bertebaran dimedia sosial, minimal akan berkurang, situasi paska Pilpres pun diharapkan bisa lebih kondusif, sehingga begitu menerima hasil keputusan KPU, semua pihak bisa menahan diri untuk tidak membuat kegaduhan.

Ini semua tidak terlepas dari rencana dan campur tangan Tuhan, wajib kita syukuri bahwa apa yang sama-sama kita harapkan dapat terwujud, dan diterima semua pihak yang terlibat dalam kontestasi politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun