Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Jokowi Tidaklah Istimewa

23 Februari 2019   06:58 Diperbarui: 23 Februari 2019   07:22 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jokowi memang tidaklah Istimewa, dia bukanlah pewaris Kepemimpinan yang feodalistik, seperti Kepemimpinan sebelumnya, yang harus dihormati karena status sosial dan jabatannya.

Jokowi tidak membutuhkan karpet Merah dalam penyambutannya, dia cuma butuh cinta dari rakyat yang dipimpinnya. Dia butuh kedekatan rakyatnya, sehingga dia selalu berusaha untuk dekat dengan rakyatnya.

Kedekatan itulah yang membuat dia tahu apa yang menjadi keluhan rakyatnya. Dia tidak ingin berjarak dengan rakyatnya. Dia tidak memilih golongan dari lapisan masyarakatnya yang majemuk. Dia berdiri diatas semuanya, mendampingi untuk tahu derita rakyatnya.

Kesederhanaannya dalam segala hal, membuat dia terlihat tidak Istimewa dimata orang-orang yang mengagumi penampilan. Dia memang tidak ingin diistimewakan, itu makanya dia lebih ingin terlihat biasa saja.

Dia seperti halnya masyarakat klas ekonomi biasa, meskipun jabatannya kepala negara. Dia bukanlah typikal manusia yang mengagungkan kedudukan dan jabatan, karena dia tahu betul, kalau kedudukan dan jabatan itu hanyalah titipan.

Kelebihan Jokowi dari pendahulunya, dia tidak mendidik keluarganya untuk diistimewakan, meskipun sedang berada di singgasana Istana. Dia tidak melibatkan keluarganya dalam pekerjaannnya. Bahkan anak-anaknya usaha mandiri, tidak terlibat dalam proyek negara.

Jokowi memberikan sesuatu yang berbeda dalam hal Kepemimpinan, memberikan teladan seorang pemimpin dengan segala kesederhanaannya. Tidak ada perjamuan makan yang menghabiskan anggaran negara, semua terlihat wajar sesuai dengan semestinya.

Tidak ada rapat-rapat Istimewa, dengan anggaran yang juga Istimewa, bisa mengadakan rapat dimana saja dan kapan saja, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan. Tidak perlu direncanakan, dan dianggarkan dengan anggaran negara yang luar biasa.

Itulah Jokowi, tidak ada istimewanya, dia ingin semua terlihat sederhana. Bagi pemuja kemawahan dan keistimewaan, akan makan hati bekerja dengannya. Karena dia tidak ingin orang-orang disekitarnya bersikap berlebih-lebihan.

Lihat saja semua menterinya bekerja sesuai dengan standard kerjanya, tidak ada yang berleha-leha dilapangan golf, semua bekerja melayani kebutuhan rakyat, tidak ada pejabat disekitarnya yang bersenang-senang diatas derita rakyatnya.

Puluhan tahun kita melihat Pejabat negara minta dilayani rakyat, sekarang eranya Pejabat melayani rakyat. Pejabat yang bermental feodalistik, tidak akan suka bekerja dengan Jokowi, karena tidak siap untuk melayani rakyat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun