Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rocky Tidak Tahu Apa Prestasi Jokowi

30 Januari 2019   06:14 Diperbarui: 30 Januari 2019   06:39 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Orang baik tidak butuh hukum untuk memerintah karena mereka bertanggung jawab. Sementara orang jahat mencari celah hukum tersebut" Plato, Filusuf Yunani.

Orang yang menggunakan akal sehat sependek pengetahuan saya, adalah orang yang berpikir secara objektif, berdasarkan standar kebenaran secara umum, yang berlaku dimasyarakat, dan hanya berpihak pada kebenaran, bukan kepada yang bayar.

Lah kalau Rocky Gerung dianggap sebagai orang yang paling berakal Sehat, dan dinobatkan oleh pendukung dan fans beratnya, sebagai Bapak Akal Sehat, perlu dipertanyakan akal sehat seperti apa yang digunakan, pikiran Rocky saja tidak objektif dalam menilai prestasi Jokowi, memang sih itu hak dia, tapi tidak bisa dijadikan rujukan sebuah kebenaran.

Untuk rujukan sentimen negatif okelah, tapi kalau pernyataannya tentang Jokowi itu semata-mata membela yang bayar. Seorang BJ Habibie yang diakui integritas dan kapasitasnya menilai kinerja dan prestasi Jokowi secara positif, kalau itu dijadikan ukuran kebenaran, jelas pandangan Habibie lebih objektif daripada Rocky Gerung, dan lebih bisa dipertanggungjawabkan.

Jadi kalau ada yang nanya prestasi Jokowi ke Rocky Gerung, jelas salah alamat, karena Rocky Gerung bukanlah tempatnya bertanya tentang kebenaran, dan hal-hal yang bersifat objektif, tanyalah ke Rocky bagaimana melecehkan sesorang dengan cara yang retoris, pastinya dia sangat piawai, dan akal sehat yang difahaminya hanyalah sependek pengetahuannya.

Rocky Gerung hanyalah boneka mainan kubu Prabowo-Sandi, yang sengaja dimunculkan untuk memainkan retorika yang nylekit, sesuai dengan kapasitasnya sebagai seorang filosof (katanya), yang buah pemikirannya dibayar sesuai kepentingan, Lebih dari itu ya dia bukan siapa-siapa, politisi juga bukan, kebetulan aja dia dikatrol oleh Partai Politik.

Lihat saja tiba-tiba dia bisa muncul di tengah kerumunan massa, yang biasanya menolak kafir menginjak tempat ibadah umat muslim. Pemakluman seperti itu dikarenakan dia ada di tengah-tengah kelompok yang memang selalu mempersoalkan agama, coba saja kalau dia produk kubu Jokowi, bisa jadi dia dinyinyirin sampai mati.

Akal Sehat itu terpancar dari prilaku dan perbuatan, di mana penggunaan nalar dan logikanya memang diperuntukkan menimbang sebuah kebenaran. Kalau akal sehat masih digunakan tergantung siapa yang bayar, perlu dipertanyakan akal sehatnya, dan objektivitasnya, apakah benar-benar sehat akalnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun