Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

SBY Semakin "Agresif" Mendukung Prabowo-Sandi

11 Januari 2019   19:21 Diperbarui: 11 Januari 2019   19:20 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diawal-awal Demokrat berkoalisi dengan Gerindra, SBY sempat 'Gerah' dengan Politik Identitas yang dimainkan koalisi Prabowo. Rupanya itu adalah masa-masa penyesuaian, bahkan SBY sempat mengeluarkan pernyataan, bahwa banyak kadernya yang lebih memilih untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf, hal itu disebabkan, Demokrat ingin fokus pada Pemilu Legislatif.

Namun sejak SBY didaulat sebagai Mentor Politik Prabowo, SBY terkesan lebih all out memberikan dukungan. Sebagai mantan Presiden yang pernah menjabat selama 2 Periode, tentunya SBY mempunyai pengalaman 'menang' dalam 2 Kontestasi Pilpres. SBY pastinya punya kiat bagaimana memenangi Pilpres.

Bukan hanya all out, bahkan SBY terkesan lebih agresif memberikan dukungan terhadap pemenangan Prabowo-Sandi, sama agresifnya dengan KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi. Intensitas pertemuan SBY dan Prabowo pun semakin kerap dikediaman SBY. Sebagai mentor, tentunya SBY memberikan jurus-jurus untuk mematikan lawan.

Agresifnya dukungan SBY sangat bisa dirasakan dampaknya akhir-akhir ini. Bisa saja manuver politik yang dilakukan Andy Arief, tidak terlepas dari strategi yang diarahkannya. Kegaduhan yang terjadi akhir-akhir ini tidak mengusik kenegarawan SBY sama sekali, sehingga Andy yang merupakan elit Demokrat, sangat leluasa bermanuver.

Perubahan dukungan yang begitu drastis dari SBY sangat mengundang tanya. Mengalahkan Jokowi menjadi sebuah keharusan, apa pun caranya bukanlah soal yang penting. Politik memang sangat identik dengan kepentingan, setiap peluang harus dimanfaatkan untuk meraih kemenangan. Baik dan buruk bukanlah persoalan, karena politik adalah soal Menang atau Kalah.

Jelas SBY punya kepentingan untuk memenangkan Prabowo, karena kemenangan Jokowi merupakan sebuah ancaman terhadap ketenangan SBY. Dalam Politik itu biasa, politik bukan cuma tujuan untuk kemenangan, tapi juga mengamankan dan mencari aman.

Sebagai seorang negarawan yang mudah prihatin terhadap situasi politik, SBY pernah tidak nyaman dengan kegaduhan politik yang diakibatkan maraknya Politik Identitas. Namun SBY tidak merasa prihatin dengan situasi politik kekinian, yang semakin mengarah pada perpecahan dan kekacauan.

Lihat saja manuver Andy Arief yang semakin brutal, tidak ada reaksi SBY seperti biasanya. Ada kesan, SBY malah ikut menikmati situasi yang diciptakan Andy. Padahal, apa yang dilakukan Andy tersebut, bisa saja akan berdampak pada elektoral Demokrat di Pemilu Legislatif.

SBY perlu tangan Prabowo untuk memukul Jokowi agar tumbang, seperti biasanya, SBY selalu ingin bersih dari berbagai prasangka politik. Sah-sah saja dalam politik, yang cerdik dan terdidik selalu menguasai yang kurang Cerdik. SBY adalah seorang 'Pemain' dipanggung politik, dia sangat menguasai panggung, dan menjadi 'aktor' diatas panggung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun