Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Prabowo dan Politik Kemiskinan

24 Oktober 2018   08:33 Diperbarui: 24 Oktober 2018   09:00 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : CNN Indonesia


Sungguh luar biasa niat Prabowo menjadi Presiden, dimasa seharusnya dia sudah istirahat, tapi dia tidak ingin istirahat karena masih banyak Rakyat miskin. Begitu yakin Prabowo, kalau dia jadi Presiden, maka tidak ada lagi rakyat miskin. Seperti yang dikatakannya disebuah media.

"Saya sih harusnya istirahat, tapi saya tidak rela lihat rakyat saya masih miskin. Untuk apa saya berjuang sekian puluh tahun, kalau rakyat saya sekarang masih miskin, tidak punya apa-apa," 
kata Prabowo di Bogor, Senin (22/10).(CNN Indonesia).

Panggilan ini seolah-olah panggilan jiwa, panggilan nurani untuk mengentaskan kemiskinan. Padahal untuk membantu rakyat miskin, sebagai seorang pengusaha pun bisa melakukannya. Romo Mangunwijaya saja semasa hidupnya Mencurahkan perhatiannya pada rakyat miskin sepanjang Kali Code.

Artinya untuk membantu mengurangi rakyat miskin tidak harus menjadi Presiden terlebih dahulu, menjadi orang biasa yang memiliki perhatian terhadap rakyat miskin pun, sudah sangat berarti. Kenapa selalu kemiskinan dijadikan alasan untuk meraih suatu jabatan, jangan-jangan kemiskinan sengaja diternakkan untuk kegiatan Politik Lima tahunan.

Prabowo memiliki banyak kesempatan mengurangi kemiskinan, dengan berbagai usaha yang dimilikinya, dia bisa menghidupi jutaan rakyat miskin, itu kalau dia benar-benar ingin ikut mengurangi kemiskinan. Tapi entahlah kalau dia cuma memanfaatkan kemiskinan untuk kepentingan Politik Lima tahunan.

Terlalu berlebihan kalau berpikir menjadi Presiden hanya karena melihat, banyak Rakyat yang miskin, terpanggil karena kemiskinan. Apakah Prabowo pernah merasakan seperti apa hidup miskin, apakah Prabowo memahami seperti apa standard kemiskinan dalam pandangannya.

Alangkah bijaksananya kalau mau jadi Presiden itu semata-mata karena keinginan Politik, bukan karena hal lainnya. Seperti politisi pada umumnya, ambisi terhadap Kekuasaan adalah motivasi dasar seseorang mau ikut sebuah Kontestasi. Rakyat miskin jangan dijadikan komiditas Politik yang layak diperjuangkan dalam Lima Tahun sekali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun