Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Norak Sekali Usulan Debat Capres dengan Bahasa Inggris

14 September 2018   10:41 Diperbarui: 14 September 2018   11:49 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : kompasiana.com

Ide untuk mengadakan Debat Dalam Bahasa Inggris bagi Capres dan Cawapres Pilpres 2019, yang diusulkan oleh Koalisi Prabowo-Sandi, menurut saya ide yang sangat Norak, karena ide seperti itu Akan memancing untuk mencari kelemahan masing-masing pihak. Mungkin Gerindra berpikir kalau Prabowo sangat Westernis dan Jokowi itu Ndeso, sehingga pastinya Prabowo akan mempermalukan Jokowi dalam debat tersebut.

Lantas bagaimana Pula kalau seandainya Kubu Jokowi meminta diadakan adu Baca Al Qur'an bagi Capres dan Cawapres, apakah kubu Prabowo mau menerima.? Sangat picik memunculkan ide-ide seperti itu. Untuk memilih seorang Presiden Republik Indonesia, apa kepentingannya menggunakan bahasa yang bukan milik Kita sendiri. Apakah dengan Jago berbahasa Inggris dijamin mampu memperbaiki keadaan bangsa dan negara ini.?

Tidak ada korelasinya kemampuan berbahasa asing dengan kemampuan mempimpin. Kemampuan dan sikap kepemimpinan bukanlah sesuatu yang hanya berkaitan dengan Kecerdasan intlektual, tapi Juga didasari oleh keseimbangan antara Kecerdasan intlektual, Kecerdasan emosional dan Kecerdasan spiritual. Tidak ada Jaminan seseorang yang mampu berbahasa asing akan Sukses menjadi Pemimpin.

Jejak rekam seorang calon pemimpin perlu juga menjadi pertimbangan dalam memilih seorang pemimpin, bagaimana kemampuannya dalam memimpin rumah tangga, bagaimana akhlaknya sebagai pemimpin, bagaimana Karakter personalnya. Jangan sampai cuma terpesona penampilan fisik malah mengabaikan hal-hal yang lebih esensial. Penampilan fisik memang dibutuhkan Kan, tapi keseimbangan 3 Kecerdasan tersebut diatas Juga harus diperhitungkan.

Mungkin saja untuk Public speaking, Prabowo lebih hebat dari Jokowi, karena Prabowo lahir dan besar di Amerika, sehingga karakternya pun sangat Westernis, dan tergila-gila pada Westernis. Beda dengan Jokowi yang latar belakangnya cuma Wong ndeso, yang kemampuan bahasa Inggris nya pas-pasan. Padahal Soeharto 32 Tahun berkuasa pun tidak pandai bahasa Inggris, dan bisa menerima Prabowo sebagai menantunya.

APA yang menyebabkan sebuah keharusan debat Capres dengan Bahasa Inggris.? Apa cuma ingin memperlihatkan siapa Prabowo.? Lantas bagaimana seandainya Prabowo yang Mu'alaf ditantang untuk baca Al Qur'an, apakah pantas dilakukan.? Politisi Kita itu Makin maju negara ini, Makin mundur Cara berpikirnya, selalu adu picik dan adu fisik yang mereka tonjolkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun