Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Sudah Tidak Laku

11 September 2018   06:28 Diperbarui: 11 September 2018   08:26 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Kumparan.com

Dalam Politik kekinian, kerumunan massa itu hanyalah fatamorgana, sesuatu yang terlihat hanya sesaat. Bagi politisi Pencari dukungan, kerumunan massa adalah bentuk dukungan, meski terlihat sesaat tapi diyakini sebagai sebuah kenyataan. Inilah bentuk pemikiran politisi peternak kebodohan, yang masih menganggap masyarakat itu bodoh.

Kerumunan massa itu bisa direkayasa, selama anggarannya ada dan cukup untuk mengerahkan Massa. Pola Politik seperti itu cuma untuk memanjakan mata sipemilik Dana, yang bersenang-senang dengan anggaran tersebut tetap saja Sipenggerak Massa.

Kalau orang sekelas Amien Rais masih terpesona dengan Politik kerumunan massa, ya harap dimaklumi, karena usia beliau sudah cukup mendekati uzur, jadi pola Politik yang dipakaipun masih sangat mainstream. Kenapa gerak jalan Sehat harus dilakukan di Solo.? Mudah menjawabnya, karena Solo merupakan Kota kelahiran Presiden Jokowi.

Ketika kerumunan massa yang kata Amien Rais berjumlah 90 ribu orang tersebut, membawa jargon tidak lagi menginginkan Jokowi, maka moment tersebut di klaim sebagai masyarakat Solo saja sudah tidak menginginkan Jokowi, padahal Jokowi 2 Periode jadi Walikota Solo. Klaim itulah yang menjadikan dagangan Amien Rais, sehingga keluarlah pernyataan,  Pernyataan itu disampaikan oleh Amin Rais pada pemberitaan di media online dengan judul 'Kata Amien Rais, Di Jantung Sendiri Jokowi Sudah Tidak Laku'. Selain itu Amien juga mengatakan sebagai sebuah sinyal dari Allah, bahwa 2019 Jokowi Alan kalah.

Gaya berpolitik seperti ini sangat mudah terbaca, yang hebatnya cuma kemampuan mereka menggalang Massa tersebut, kalau soal caranya sih gak perlu untuk diketahui, karena Kita semua sudah tahu model pola penggalangan Massa di Indonesia, cukup dengan isu Agama maka akan kumpul puluhan ribu umat. Pintar mengemas isu dan meyakini Massa, maka itu mudah dilakukan.

Tidak butuh waktu yang lama untuk membuktikan benar atau tidaknya klaim Amien Rais tersebut, bahwa masyarakat Solo masih menginginkan atau tidaknya Jokowi menjadi Presiden, seperti biasanya tidak berapa lama Setelah acara usai, Akan keluar pengakuan dengan sendirinya dari masyarakat, mereka hadir dalam acara tersebut secara suka rela atau tidaknya, apakah semuanya berasal dari Solo, atau di drop dari luar Kota.

Kalau saja Amien Rais ingat, bagaimana masyarakat yang bergerak secara sukarela di Tahun 1998, semua tanpa komando, dan digerakkan. Semua ikhlas menyumbangkan apa yang dimiliki, bahkan semua bergerak untuk satu keinginan agar Soeharto lengser. Jelas kondisi itu berbeda dengan sekarang. Tidak seluruh masyarakat yang menolak Jokowi. Jadi kerumunan massa tersebut hanya fatamorgana sesaat, yang sangat mungkin hasil rekayasa Politik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun