Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kekerasan Verbal, Penggoreng Isu di Media Sosial

14 Juli 2018   06:56 Diperbarui: 14 Juli 2018   08:47 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: domo-to.info

Ahli Gosip dan Penggoreng Isu, atau lebih tepatnya disebut Ahlul Fitnah, memang tumbuh subur seiring dengan Gemerlap kehidupan Sosial Media. Ini Hal yang tak terbantahkan, terlebih ditahun Politik.

Lantas apa kaitannya Penggoreng Isu dan Ahli fitnah dengan Kekerasan Verbal. Mari Kita ketahui apa makna Kekerasan Verbal secara umum, agar Kita Mengetahui kaitannya. 

Kekerasan Verbal adalah kekerasan yang dilakukan lewat kata-kata. Contohnya: membentak, memaki, menghina, menjuluki, meneriaki, memfitnah, menyebar gosip, menuduh, menolak dengan kata-kata kasar, mempermalukan di depan umum dengan lisan, dll.

Dalam berinteraksi di media sosial pastinya kita menyaksikan bagaimana Kekerasan verbal seperti tersebut diatas. Bahakan dilapak komentar artikel yang Kita posting pun sering Kita jumpai kata-kata kasar dan caci maki, Saya sendiri mengalami. Kita juga melihat fitnah bertebaran di media sosial, sehingga Kekerasan verbal sudah menjadi santapan sehari-hari.

Postingan yang mengandung unsur Kekerasan verbal, semakin banyak bermunculan di media sosial. Mulai dari yang isinya fitnah, sampai pada bullying dengan meme yang sangat sarkastik. Bisa jadi sipelakunya sendiri tidak sadar kalau dia sudah melakukan Kekerasan verbal terhadap orang lain.

Efek buruknya terhadap kehidupan bermasyarakat tidak lagi perlu dijelaskan, karena sudah sangat bisa dirasakan. Ahlul Fitnah itu prilakunya sebelas Dua belas dengan prilaku mahluk yang Sangat menyesatkan. Sangat menggoda akal Sehat, terlebih bagi yang tidak mau menggunakan nalar dan akal sehatnya.

Bisa dibayangkan efek Kekerasan verbal di sosial Media kedepan bagi generasi selanjutnya. Harus dicarikan formulasi untuk mengatasi kondisi ini. Kemudahan memiliki akun sosial Media membuka pintu lebar-lebar bagi para penyebar fitnah dan provokasi. Ini tidak bisa dipandang sebelah Mata efeknya.

Para pelaku Kekerasan verbal mengumbar aksinya di media sosial, dan hanya orang-orang Bebal yang mudah menjadi mangsanya. Orang-orang yang tidak menggunakan nalar dan akal sehatnya dalam bersosial media. Kalau orang bodoh mudah untuk mengajarnya, tapi tidak dengan orang bebal.

Kebiasaan buruk menelan mentah-mentah semua imformasi yang menyesatkan disosial media, akan membuat seseorang menjadi bebal. Tidak lagi bisa membedakan Mana yang benar dan Mana yang salah. Keberpihakan hatinya semakin menyesatkan pada kebebalannya.

Pelaku kekerasan verbal disosial media sekarang ini terorgarnisir, sudah menjadi profesi baru, yang mendapatkan bayaran dari kesenangannya menyebar kebohongan dan imformasi palsu. Profesi ini dilahirkan oleh keberpihakan. Tidak pernah berpikir Sehat dan lebih cenderung bertujuan untuk berbuat kerusakan.

Kekerasan verbal yang dilakukan tersebut daya rusaknya luar biasa. Dampak yang disebabkannya adalah perpecahan bangsa. Baginya perbuatan tersebut adalah kesenangan yang secara psikologis mampu membangun eksistensi nya disosial media. Kaki tangannya adalah orang-orang yang tidak menggunakan nalar dan akal sehatnya.

Membangun kesadaran pengguna sosial Media terhadap efek Buruk dari gorengan issue memang tidaklah mudah, tapi Juga bukanlah sesuatu yang sulit. Cukup gunakan nalar dan akal Sehat dengan semestinya. Cerna setiap imformasi negatif dengan mencari sumber otentik dari setiap imformasi yang disebarkan. Patahkan setiap Kali imformasi itu muncul dengan memberikan imformasi yang valid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun