Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Petani pada "Ladang Hati"

25 Juli 2012   20:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:37 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrasi : 2.bp.blogspot.com

[caption id="" align="alignnone" width="362" caption="illustrasi : 2.bp.blogspot.com"][/caption] Adalah para penyemai hati yang mati Yang membentangkan ladang hati Bercocok tanam hati agar tidak semua hati mati Menghidupkan hati-hati yang mati Tidak membiarkan hati tumbuh meninggi - Petani hati pada ladang-ladang hati Adalah orang-orang yang setia menjaga hati Ditengah-tengah banyaknya hati yang mati Layaknya petani yang menyuburkan padi Dan menanti panennya padi - Petani hati pada ladang hati Disurau-surau juga di mesjid-mesjid yang hampir mati Terus menyirami ruhani menghidupkan hati Karena matinya hati kan suramkan ruhani Jasad-jasad hidup tapi hatinya mati - Petani hati pada ladang hati Yang memiliki lapang hati Tak kan pernah surut menyirami ruhani Membiarkan hidupnya hati Namun tak kan membiarkannya tumbuh menjadi tinggi Petani hati pada ladang hati Sangatlah kaya hati ____________________ Jakarta, 26 Juli 2012 Di awal Ramadhan, disudut hati Salam - Ajinatha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun