Corona Virus atau terkenal seantero jagat raya ini dengan sebutan Covid 19 membuat banyak manusia di bumi ini menderita dari yang kehilangan pekerjaan, dirumahkan sampai yang WFH ( Work From Home ) "lhohhhh... WFH kok menderita???" Sebagian orang mungkin berpikir bahwa WFH akan menjadi kegiatan yang menyenangkan, anda bekerja dari rumah bisa bangun siang kerja santai dan di gaji pula.Â
Saya pun berfikir demikian sebelum ada keputusan dari WFH dari perusahaan tempat saya bekerja. Saat Covid 19 masih di angka ratusan orang yang terpapar virus jahanam ini kami di kantor sangat gelisah banyak pertanyaan dari kami "gimana sih nihh perusahaan, masaa gak ada tindakan apapun. Bagaimana kalau di antara kami ada yang terpapar, kami kan pengguna angkutan umum" hal itu saja yang setiap hari kami bahas.
Kemudian suatu hari satu dari teman kami ada yang jatuh sakit dengan ciri-ciri gejala Covid 19 dan sebelumnya ia bepergian ke daerah zona merah di DKI Jakarta, hebohlah kami begitu juga dengan pimpinan kami langsung kalang kabut semua tempat-tempat yang teman kami ini lewati dan duduki semua di semprot dengan disinfektan. Memang katakutan kami begitu berlebihan dan kami tidak tahu harus bagaimana lagi kecuali cuma bersih-bersih.
Dan 3 hari kemudian salah satu teman kami mengalami hal yang sama dengan ciri-ciri lebih mengkhawatirkan, dia sakit tenggorokan dan kebetulan teman kami ini adalah pengantar invoice dan kebetulannya lagi ia jatuh sakit setelah pulang antar invoice ke customer yang daerahnya itu adalah zona merah.Â
Makin hari kami makin ketakutan untuk bepergian terutama saya karena jarak rumah dan kantor dangatlah jauh. Akhirnya perusahaan saya memutuskan untuk WFH ( Work From Home ) sesuai protokol yang dibuat oleh perusahaan, hati kami pun mulai bahagia kami merasa aman dengan bekerja dirumah.Â
Hari pertama okelahh, hari kedua masih sama, hari ketiga sampai hari ke 10 masih merasa lebih baik hanya saja mata yang tidak kuat karena sepanjang hari hanya melihat layar hp dan laptop itu benar-benar menyakitkan belum lagi posisi duduk yang biasa kita dikursi kantor yang empuk.Â
Hari ke 14 mulai merasa jengah dan bosan bekerja dirumah dan saya merasa sangat lelah lebih dari saat saya bekerja di kantor. Pinggang rasa mau patah, kaki kesemutan apalagi saya sudah berumah tangga pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah saya kerjakan bersamaan. Pekerjaan kantor saya rasa malah semakin banyak dan pekerjaan rumah juga sama.Â
Kami atas nama karyawan sangat lelah dengan keadaan seperti ini, kami ingin semuanya berjalan normal kembali, ojek online beroperasi lagi untuk bisa angkut penumpang.Â
Tetap jaga kesehatan teman-teman pembaca Kompasiana kalaupun harus bepergian atau kantornya sudah berjalan normal kembali tetap gunakan protokol PSBB yang ada di daerah kalian masing-masing. salam sehat lawan Covid 19.Â