Jepara- Pada era globalisasi sekarang ini, pemerintah masih riskan untuk membicarakn mengenai limbah industri. Semakin banyak rumah industri semakin melimpah pula limbah yang dihasilkan, apabila tidak mengetahui cara pengolahan limbah tersebut maka yang terjadi hanyalah terbuang sia sia dan mecemari lingkungan. Harus dicari jalan keluarnya sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Pemanfaatan limbah masih menjadi pembahasan hangat. Limbah merupakan bahan yang tidak mempunyai nilai atau bahan yang tidak dipakai hasil proses produksi. banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengolah limbah tersebut salah satunya yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang 2019 di Desa Buaran Kecamatan Mayong Kab. Jepara.
Desa buaran merupakan salah satu desa penghasil ukiran dan gula tebu. Limbah tebu dan limbah ukiran kayu sangat melimpah di desa tersebut. Maka dari itu Tim KKN Unnes melakukan inovasi pengolahan limbah yaitu dijadikan kerajinan berupa hiasan kaligrafi yang berbahan dasar limbah tebu dan limbah kayu.
Ada beberapa pertimbangan dalam hal pengambilan keputusan inovasi limbah tersebut diantaranya melihat kualitas dan kuantitas bahan dasar. Limbah tebu dan limbah kayu merupakan jenis limbah padat yang sangat cocok jika diolah menjadi sebuah kerajinan berbentuk hiasan. Cara pengolahan limbah tidak memerlukan banyak biaya, hanya memerlukan bahan diantaranya triplek, lem kayu, pensil, pilox dan cuter. kaligrafi dipilih karena merupakan seni yang dihormati diantara berbagai senirupa islam karena merupakan alat utama untuk melestarikan Al-quran.
Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unnes juga melakukan sosialisasi pemanfaatan limbah tersebut di Panti Asuhan Darul Ihsan yang letaknya di dukuh Kedungombo, Desa Buaran Kec. Mayong Kab. Jepara pada tanggal 22 Agustus 2019. Sasaran yang dituju dari sosialisasi ini adalah anak-anak muda, panti asuhan karena di dalam panti tersebut berisikan anak muda dengan rentan usia 10-17 tahun.
Anak muda jaman sekarang yang sering kita sebut dengan generasi milenial sebagian besar mulai kecanduan dengan teknologi hingga tanpa mereka sadari disekitar lingkungan mereka banyak sekali bahan-bahan tidak terpakai dan dapat dibuat menjadi kerajinan yang memiliki nilai rupiah. Sosialisasi ini selain memiliki tujuan untuk mengajarkan terhadap generasi milenial untuk mencintai lingkungan juga miliki tujuan guna memberikan bekal kepada generasi muda dalam berkreativitas meskipun dengan modal yang minim. Pesan yangterandung dalam sosialisasi ini adalah sebagai generasi milenial kita dituntut untuk dapat berfikir yang kreatif dan inovatif serta peka terhadap lingkungan salah satu usaha yang dapt dilakukan adalah menyulap barang yang tak terpakai atau limbah menjadi barang yang bernilai jual dan bermanfaat.
Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini dapat memberi masukan dalam hal pengolahan limbah sehingga tidak hanya menjadi sampah namun juga bisa mendatangkan rupiah.
(Yasinta Rahmawati, 2019)