Mohon tunggu...
Hari Aji Rahmat P
Hari Aji Rahmat P Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK

Bapak dari Ibrahim wa Musa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analisis Konflik Timur Tengah dan Nabok Nyilih Tangan

6 Desember 2015   06:29 Diperbarui: 6 Desember 2015   09:19 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak sampai di sini makar-makar “musuh Islam”, mereka selanjutnya membentuk ISIS Daisy dan mempersenjatai mereka melalui agen-agen Iran dan melucuti tentara Irak dari senjata mereka. (Sebagaimana diketahui Nouri Al Maliki seorang perdana mentri Irak dari kalangan ekstrim Syiah Rafidhah -sebelum dia turun jabatan-, dialah yang punya andil besar membentuk satu pasukan besar yang disebut ISIS atau Daisy atau  Daulah Islamiyah, dan dialah yang memerintahkan pasukan Iraq untuk menarik diri dari wilayah Propinsi Nainawa karena munculnya ISIS ini.)

Kemudian melebarkan gurita ke Yaman melalui tangan para pengkhianat Syiah Rafidhah Houthi dan presiden terguling Ali Abdullah Saleh. Namun Allah memberikan ilham kepada Raja Kerajaan Arab Saudi Penjaga Dua Tanah Suci dan para pemimpin negara Teluk Gulf Cooperation Council (GCC) dengan meluncurkan paket badai untuk menyelamatkan Yaman dan pemerintahnya yang sah serta mengeliminasi bahaya yang mengancam negara-negara Teluk. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala membalikan senjata musuh-musuh kita kepada mereka sehingga mereka binasa dengan menanggung marah. Allah lah tempat meminta pertolongan.

Sisi keanehan ISIS atau Daisy

Ketika pasukan Al Jaisy Al Hurr (Pasukan independen, Free Syrian Army, FSA) Suriah mulai menang, muncul Daisy ISIS untuk menghentikan kemenangan mereka atas pemerintah Suriah yang dipimpin seorang Syiah Nushairi Basyar Al-Asad. ISIS mengepung wilayah yang berhasil dikuasai Jaisy Al-Hurr dari satu arah dan Pasukan Basyar Al-Asad mengepung dari arah lain.

Meskipun sebenarnya satu sisi disayangkan pihak rakyat Suriah yang meneriakkan jihad saat mereka belum mempunyai kemampuan sehingga akibatnya banyak kaum muslimin menjadi koban dan tertumpahkan darahnya seperti sekarang ini, baik karena kekejaman tentara Basyar Al-Asad yang didukung Garda Revolusi Iran, Hizbullah Libanon, dan Rusia, atau karena kekejaman ISIS Daisy, ataupun meninggal karena terkatung-katung ketika berusaha mengungsi. Mereka mengikuti provokasi para tokoh ikhwani dan sururi, dan tidak mengedepankan bimbingan ulama kibar dalam menghadapi kekejaman Basyar Al Asad dengan tetap menjaga jiwa, kehormatan, dan agama mereka. Tetapi mereka lebih memilih mengikuti provokasi yang penuh emosi dan mengedepankan hawa nafsu.

Kembali ke ISIS.. Demikian juga di Iraq. Ketika kabilah-kabilah melawan Nouri Al-Maliki Perdana Mentri dari kalangan Ekstrim Syiah Rafidhah di Iraq, dikeluarkan lah ISIS Daisy dari penjara-penjara Iraq untuk menghadapi kabilah-kabilah ini, mereka membuatkan satu bendera Daulah Islamiyah. Namun akhirnya hal ini suatu permainan yang terkuak.

Namun kenapa ISIS Daisy tidak muncul di Iran? Kenapa ISIS Daisy selalu membikin kekecauan di negeri-negeri yang menganut sunnah seperti Arab Saudi, Yaman, Bahrain, Mesir dan lainnya. Kenapa bisa ISIS Daisy dengan mudah menguasai kota-kota Iraq dan Suriah (Syam).

Sekarang setelah kemenangan-kemenangan pasukan perlawanan Pro Pemerintah Yaman yang sah yang didukung Pasukan Koalisi Negara Teluk Arab, dan demikian juga kekalahan telak yang dialami Milisi Syiah Rafidhah Hutsi dan Presiden Terguling Pro Iran, mulai muncul peledakan-peledakan bom bunuh diri ISIS Daisy di Aden, Yaman. Siapa yang mengambil manfaat dari hal itu?

Apa hubungan ISIS dan Syiah Rafidhah Hutsi? Apa hubungan ISIS dengan Ali Abdullah Shaleh? Bagaimana bisa ISIS Daisy mengaku bahwa peledakan bom bunuh diri di Aden dilakukan pihak mereka, namun secara bersamaan milisi Hutsi juga mengaku hal itu hasil perbuatan mereka. Intinya keduanya adalah seperti dua sisi mata uang, yang sama tapi beda tangan. Mereka adalah kaki tangan spionase intelejen asing yang suka masyarakat muslimin tidak bisa hidup tenang dan aman.

Istilah nabok nyilih tangan benar-benar dimanfaatkan musuh-musuh Islam. Tangan-tangan kelompok-kelompok rahasia yang tiba-tiba muncul kepermukaan dengan slogan membela Islam (baca Al Qaida dan ISIA) serta tangan-tangan kaum Syiah Rafidhah benar-benar dimanfaatkan untuk meluluhlantakkan negara-negara Islam berbasis Muslim Sunni.

Setelah era penjajahan negara barat berakhir, maka diciptakanlah template baru yakni “Perang Timur Tengah” utntuk menggantikan era kolonialisme mereka.

Wallahu a’lam bishawwab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun