Berbicara mengenai kata "filsafat" merupakan diksi secara tafsir berkonotasi universal atau spesifik yang pada mula kelahiran serta perkembangannya tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada masa peradaban kuno (atau pada masa Yunani)
Pada masa Filsafat Yunani menjadi periode yang sangat bersejarah dalam peradaban manusia dengan adanya perubahan atau transformasi pemikiran dengan keterlibatan pola pikir manusia dari mitosentris menjadi logo sentris.
Definisi dari Mitosentris merupakan polan pikir masyarakat yang mengenal mitos untuk menafsirkan suatu fenomena alam.
Sekitar abad ke 700 SM, awal mula penggunaan kata filsafat dikenalkan oleh Phytagoras. Filsafat berawal dari dua kata yakni Philos yang artinya Cinta, sedangkan Sophos merupakan Kebijaksanaan.
Secara etimologis, filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom). Sehingga seorang filosof adalah pencinta, pendamba atau pencari kebijaksanaan.
Perwujudan daripada perenungan filsafat, Mengutip dari Buku Pengantar Filsafat Ilmu karya Suaedi, Pada tahun 2000 SM (Sebelum Masehi), bangsa Babylon yang kehidupannya di lembah Sungai Nil (Mesir) dan Sungai Efrat dapat mengenal beberapa benda atau materi yang dapat ditangkap oleh Indera yakni alat pengukur berat, tabel bilangan berpangkat, tabel perkalian dengan menggunaknan sepuluh jari.
Salah satu hasil daripada perlakuan berfilsafat adalah mewujudkan "Piramida " yang merupakan salah satu cagar budaya asal Mesir yang menjadi salah satu keajaiban dunia, dan proses pembangunan tersebut merupakan hasil dari proses berfikir yang sudah tinggi dengan menerapkan konsep geometri dan matematika.
Ada beberapa tokoh yang dibilang pakarnya filsafat yakni:
1. Aristoteles (384-322 SM)
Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis.
2. Plato (427-347 SM)