Mohon tunggu...
Aji Cahyono
Aji Cahyono Mohon Tunggu... Jurnalis - Islamic Education, Politic International Relationship, Middle East Region, Philosopher

Saya di lahirkan dari cinta, oleh cinta, dan untuk cinta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Korelasi Filsafat Manusia dengan Pancasila sebagai Representatif Keberagaman

11 April 2019   05:33 Diperbarui: 11 April 2019   06:17 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Karya: Aji Cahyono

Prodi: Pendidikan Agama Islam (S1) - 2016

D91216047

e-mail: aji.cahyono96.ac@gmail.com

085784913398

Quote: "Sebagaimana Tuhan menciptakan Manusia dalam berfikir, Manusia Menghargai Paradigma Berfikir Manusia, Disitulah muncul Pluralisme dalam berfikir sebagaimana Manusia tidak mengingkari Tuhannya sebagai pencipta Keberagaman dalam berfikir. (aji_cahyono99)

Hakikat terwujudnya atau adanya manusia di muka bumi menjadi salah satu peran dari eksistensi dari manusia sendiri dalam kehidupannya. manusia dalam berkehidupan, baik secara fisik maupun non fisik sehinggga mampu mengewejantahkan eksistensi manusia tersendiri dari kehidupannya sehingga dinamis. 

Menjadi hal yang wajar dalam kedinamisan eksistensi manusia dalam kehidupanya sehingga muncul paradigma keberagaman. esensi dari suatu  keberagaman bisa dikatakan sebagai fenomena yang indah yang terjadi.

Sehingga dalam realitas bangsa Indonesia yang di duduki oleh 260 juta jiwa pendudukk Indonesia sebagai populasi penduduk. maraknya terjadi pertikaian antar individu maupun kelompok disebabkan oleh suatu keberagaman ras, suku, Agama, bahkan gagasan dalam pemikiran juga dapat menimbulkan perpecahan sehingga dapat mempengaruhi kekuatan bangsa indonesia, akan tetapi juga dapat menghilangkan eksistensi dari bangsa Indonesia yang sejati bergerak tegak dalam faham nasionalisme Indonesia, bukan nasionalisme copy dari barat. 

Karena nasionalisme Indonesia dalam buku di bawah bendera revolusi "my nation is humanity" Nasionalisme yang memaanusiakan manusia. sehingga kultur nasionalisme indonesia tetap terjaga marwahnya.

Apabila ditinjau dari filsafat, maka pembahasan dari filsafat tidak terlepas dengan adanya beberapa unsur dari teori filsafat sendiri sehingga esensi manusia dari segi paradigma tidak terlepas dengan filsafat. sehingga apa yang ada dalam manusia itu dapat mencari atau menemukan hakikatnya sebagai manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun