Mohon tunggu...
Aji Cahyono
Aji Cahyono Mohon Tunggu... Jurnalis - Islamic Education, Politic International Relationship, Middle East Region, Philosopher

Saya di lahirkan dari cinta, oleh cinta, dan untuk cinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nasionalisme Indonesia sebagai landasan Ketakwaan

1 Mei 2018   10:36 Diperbarui: 19 Maret 2020   16:55 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia merupakan Negara yang dikenal dengan Kepulauan, agraris, maritim, Subur Tanahnya, Hewan, tumbuhan, Manusia yang beragam suku, ras, budaya, dan Agama yamg tidak mempengaruhi Perpecahan bangsa. Seperti halnya menurut ernest renan (1882) mengatakan bahwasanya satu bangsa merupakan satu djiwa. Dan Negara Indonesia merupakan negara yang Bertoleransi tinggi menjunjung keanekaragaman yang menjadikan keanekaragaman membentuk persatuan dan kesatuan yang utuh yaitu bangsa Indonesia. Dan Upaya masyarakat menjaga Bangsa Indonesia tidak lagi menjadi beban dalam menjaga keutuhan Negara secara bersama-sama. Karena Tuhan akan meridhoi Umatnya jikalau memang-memang ikhlas dalam menjaga keutuhan negara yang mana penduduknya mayoritas berAgama Islam sebagai Saudara Se-Agama dan Se Tanah Air. 

Dan pengaruh dari keutuhan bangsa Indonesia adalah mempunyai jiwa rasa Nasionalisme yang menjadikan landasan utama, apabila masyarakat tidak mempunyai rasa nasionalisme, maka pengaruh dari hilangnya suatu peradaban akan terjadi, secara perlahan-lahan akan menghilang dari peradaban, yang mengakibatkan pelaku atau umat yang tidak bernasionalisme, maka telah mengkhinanati Tuhan yang telah menciptakan umatnya ditempat yang dilahirkannya, dan dapat berkurangnya rasa Keimanan terhadap Tuhan. Dan umatnya berkhianat apabila mengeksploitasi Sumber Daya alam yang dapat merugikan Orang banyak. Maka terjadilah ketimpangan Dalam beragama yang mana umat seharusnya harus mermualamah dengan sebaik mungkin. 

Dan masyarakat perlu meneladani dan melakukan Bentuk-bentuk Nasionalisme sendiri, seperti halnya mengutip dari pendapatnya mathama gandhi, "buat saya, maka cinta saya pada tanah air itu, masuklah dalam cinta pada segala manusia. Saya seorang patriot, oleh karena itu saya manusia dan bercara manusia. Saya tidak mengecualikan siapa juga". Seperti hal itulah Mathama Gandhi merupakan salah satu tokoh yang terkenal di dunia dengan cara menyatukan umat islam dengan pihak hindu, parsi, dan pihak lain yang jumlahnya kurang lebih tiga ratus juta, lebih dari enam kali jumlah putera Indonesia. (DBR I hal. 5)

Maka dari itulah perlu kita menjaga keutuhan NKRI ini dengan mempunyai komitmen untuk bernasionalisme dalam. Menjaga sumber daya alam, menjaga keberagaman, keanekaragaman. Karena nasionalisme juga bagian dari keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Tuhan Yang maha Esa. Seperti halnya para ulama Nadhatul Ulama yang serentak untuk menjaga dan merawat NKRI dengan cara Hubbul Wathan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun