Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jambi dalam Perspektif Pemikiran Tokoh Jambi di Perantauan

27 September 2021   07:44 Diperbarui: 27 September 2021   08:59 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Festival Angso Duo/ foto:Antaranews.Jambi

Seharusnya persoalan memajukan Jambi tidak saja hanya dalam perspektif Pemikiran, tapi sudah lebih dari itu, karena persyaratan untuk memenuhi kemajuan sudah terpenuhi. Potensi SDA yang dimiliki Provinsi Jambi sangat memadai, hanya tinggal memaksimalkan potensi Sumber Daya Manusia.

Ada daerah yang tidak memiliki kekayaan SDA, tapi punya kekayaan SDM yang mampu menggerakkan dan memajukan daerahnya. Sementara Jambi memiliki kekayaan SDA tapi tidak bisa memanfaatkan kekayaan yang dimilikinya, karena ketiadaan SDM yang memadai. Sebetulnya, Jambi tidak kekurangan SDM, hanya saja tidak bisa memanfaatkan secara maksimal SDM yang ada.

Apa yang dikatakan Jack Welch tentang kepemimpinan seharusnya bisa menginspirasi para pemimpin di daerah Jambi, asal mau mengubah 'mindset' kepemimpinannya. Lihatlah apa yang dikatakan Jack Welch dibawah ini:

"Sebelum Anda menjadi seorang pemimpin, kesuksesan adalah tentang mengembangkan diri Anda. Ketika Anda menjadi seorang pemimpin, kesuksesan adalah tentang mengembangkan orang lain."

Artinya, ketika seorang pemimpin sudah mencapai puncak kepemimpinan daerah, dia tidak lagi berpikir tentang dirinya sendiri, dia harus mampu mengembangkan potensi yang dimiliki orang-orang yang dipimpinnya secara bersama-sama, untuk memajukan daerah yang dipimpinnya. Kepemimpinan menjadi maksimal ketika seorang pemimpin menyadari bahwa dia tidak bisa bekerja sendirian untuk mencapai apa yang dicita-citakannya.

SDM yang dimiliki Provinsi Jambi bukanlah hanya orang Jambi  yang berdomisili di Jambi, orang-orang Jambi yang ada diperantauan pun merupakan kekuatan SDM yang dimiliki Provinsi Jambi. 

Inilah pentingnya seorang pemimpin membuka wawasan untuk mengetahui seperti apa SDM yang dimiliki daerah yang dipimpinnya.

Saya teringat cerita tentang Mantan Gubernur Jambi R.M. Noor Admadibrata, dimasa kepemimpinannya beliau ingin mengembangkan Seni dan Budaya Jambi, namun tidak ada informasi kepadanya siapa yang bisa membantunya untuk kepentingan tersebut. Beliau tidak melihat adanya SDM yang bisa melakukan hal tersebut.

Singkat cerita, beliau diperkenalkan Tarmizi Taher kepada seorang peneliti seni dan budaya asal Samosir, Taralamsyah Saragih (almarhum). Taralamsyah terpaksa boyong ke Jambi dan meninggalkan tanah kelahirannya, untuk membantu menggali seni dan budaya Jambi. Apa yang dilakukan Taralamsyah Saragih sangat diapresiasi oleh Gubernur, seni dan budaya Jambi bangkit kembali.

Kebetulan pada masa kepemimpinan R.M. Noor Admadibrata, ayah saya masih menjabat sebagai wakil ketua DPRDGR, sehingga satu minggu sekali kami menyaksikan pertunjukan karya seni dan budaya Jambi di Gubernuran (Kediaman Gubernur). 

Semua pejabat yang hadir memakai pakaian adat khas Jambi, sehingga atmosfer budaya Jambi sangat kental dalam perhelatan tersebut.

Itu dulu, saya masih kecil dan baru berumur 10 tahun. Sekarang, Jambi tidaklah seperti itu, Jambi tidak lagi kesulitan mencari SDM kalau hanya untuk mengembangkan seni dan budaya Jambi. 

Yang menjadi persoalan adalah, apakah kepemimpinan dimasa sekarang memiliki kepedulian seperti yang dimiliki R.M. Noor Admadibrata? Saya yakin dan percaya Gubernur Al Haris juga punya kepedulian tentang itu, bahkan bukan Cuma itu, tapi juga tentang hal lain yang bisa memajukan Jambi.

Untuk memajukan Jambi tidak bisa hanya mengandalkan keinginan Gubernur, tapi juga kepedulian masyarakat Jambi terhadap kemajuan Jambi pun sangat diperlukan. Masyarakat Jambi baik yang ada di Provinsi Jambi dan di perantauan, harus memiliki kepedulian dan mau turun tangan untuk memajukan Jambi. Gubernur Jambi harus merangkul semua potensi SDM yang dimiliki Jambi, demi untuk memajukan Jambi.

Membangun Jambi tidak selesai hanya sebatas wacana, semua harus diwujudkan secara nyata dengan cara bahu membahu. Potensi SDA tidak akan berarti apa-apa kalau Cuma selesai pada wacana, tanpa ada implementasinya.

Foto: doc.pribadi
Foto: doc.pribadi

Badan Musyawarah Keluarga Jambi Nasional (BMKJN), menginisiasi untuk mendokumentasikan berbagai perspektif Pemikiran Tentang Potensi Spesifik yang dimiliki Provinsi Jambi, lewat sebuah buku yang berjudul, "65 Tokoh, Perspektif dan Pemikiran Tentang Potensi Spesifik Provinsi Jambi." Buku ini berisikan pemikiran berbagai elemen masyarakat Jambi di perantauan, berdasarkan kompetensi yang dimiliki masing-masing.

65 Tokoh tersebut hasil dari proses seleksi dari 115 calon yang dipilih oleh Panitia Seleksi dari BMKJN. Buku ini masih dalam penyusunan dan diharapkan akhir tahun 2021 ini sudah bisa selesai. 

Buku ini rencananya akan dibagikan pada Pemerintah daerah Jambi pada peringatan Hari Ulang Tahun Jambi yang ke 65, tanggal 6 Januari 2022 nanti.

Sangat diharapkan sumbangsih Pemikiran ini bisa disinergikan dengan pemprov Jambi dalam rencana pembangunan Jambi, baik jangka pendek, maupun jangka panjang. Inilah bentuk kepedulian masyarakat Jambi di perantauan terhadap kemajuan Jambi dimasa depan.

"Jika tindakan Anda menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih banyak, belajar lebih banyak, berbuat lebih banyak, dan menjadi lebih sukses, Anda adalah seorang pemimpin." -- John Quincy Adams

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun