Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengubah Impian Lewat Kekuatan Tulisan

24 September 2021   07:37 Diperbarui: 24 September 2021   08:03 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wawancara saya dengan saya itu dimuat di media yang saya kelola, isinya agitasi tentang situasi dan kondisi asrama yang sudah sangat mengkhawatirkan, juga tentang ketidakpedulian Pemda terhadap kondisi asrama tersebut. Media itu secara berkala memang dikirim ke Pemda. Diluar dugaan, apa yang saya tuliskan di media tersebut direspon.

Tahunya itu direspon, salah seorang pejabat Pemda datang ke Asrama dengan menentang buletin (media), yang berisi tulisan saya tersebut, sambil mengatakan: "saya datang kesini bukan karena tulisan kamu ini." Ucapnya sambil memperlihatkan media yang ditunjukkannya pada saya. Saya Cuma jawab: "abang mau datang aja kami sudah senang, itu tandanya Pemda merespon kegelisahan kami."

Singkat cerita, saya pun pulang ke daerah bersama-sama dengan pejabat tersebut untuk mengurus biaya renovasi asrama. Ternyata, kekuatan kata-kata dalam wawancara saya dengan saya di media yang kami kirim ke Pemda, mampu mengubah keadaan dan impian saya tentang sebuah asrama mahasiswa yang saya impian.

Pengalaman itu membuat saya semakin yakin dan percaya apa yang dikatakan Napoleon Bonaparte diatas. Bahwa kekuatan pena seorang wartawan lebih tajam dari seribu bayonet musuh. Keyakinan inilah yang ingin saya buktikan kembali untuk mengubah Impian saya. Saya masih memiliki sebuah kegelisahan dan impian tentang adanya 'Ikon' baru di Kota Jambi. Impian ini sudah sejak lama saya pendam, sejak saya masih mahasiswa. Saya tidak ingin impian itu hanya menjadi sebuah Obsesi, dan sangat ingin mewujudkannya.

Foto: doc.pribadi
Foto: doc.pribadi

Kalau sebelumnya saya Cuma sebatas angan, sekarang sudah bisa saya visualkan dalam bentuk rancangan gambar. Ikon monumental tersebut adalah "Monumen Gung Sitimang dan Keris Siginjai," yang berada dalam satu area dengan pusat hiburan rakyat dan kuliner. Secara logika anggaran mungkin sulit direalisasikan. Tapi, rancangan ini dalam pembangunannya bisa dieksekusi tanpa APBD, melainkan dibiayai investor dalam bentuk konsinyasi.

Foto: doc.pribadi
Foto: doc.pribadi

Kalau melihat trend pola pembangunan dimasa sekarang ini sangat mungkin untuk direalisasikan. Tahun 1990, gagasan ini sudah pernah saya kemukakan pada Walikota, namun gagasan ini tidak tereisir karena hal yang tidak bisa saya sebutkan. Melalui tulisan ini, syukur-syukur kalau dibaca oleh Pemprov Jambi, saya kembali ingin menggugah  bahwa sudah saatnya Jambi memiliki 'Ikon' kota yang mencirikan kota Jambi.

Setidaknya sesuatu yang monumental ini kehadirannya mampu mengubah wajah kota Jambi, dan menjadi kebanggaan masyarakat Jambi. Bukan cuma ciri Kota, tapi juga tempat rekreasi masyarakat yang penuh sentuhan budaya Jambi. Pemprov Jambi tidak perlu tergantung pada APBN, kalau konsep rancangan ini bisa dipresentasikan secara matang dan meyakinkan, maka akan mudah mengundang investor.

Apakah kekuatan tulisan ini akan terbukti? Wallahu'alam, saya hanya berikhtiar sesuai dengan kapasitas saya. Yang saya yakini, sesuatu yang mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi Allah. Selama Allah meridhoinya, In Shaa Allah apa yang kita impikan bisa kita wujudkan. Kekuatan sebuah tulisan pun ada andil Allah di dalamnya, bukanlah semata karena kemampuan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun