Orang-orang seperti itu biasanya, setelah dapat kedudukan malah tidak tahu apa yang harus dikerjakan, karena sudah terbiasa hanya pandai menilai kesalahan orang lain, tanpa pernah mau mengukur kemampuannya sendiri.
Masih banyak putra-putri Indonesia yang terbaik, yang bisa mengisi jabatan menteri. Orang-orang yang kritis diluar pemerintahan, belum tentu merupakan putra-putri terbaik yang dimiliki negara ini.
Seperti pepatah mengatakan, "Air beriak tanda tak dalam. Orang yang sering berteriak tanda ilmunya tak dalam"
Pak Jokowi tidak perlu gegabah dalam memilih Menteri, namun mengulangi kesalahan yang sama, juga perlu dihindari. Tidak perlu gambling dalam memilih menteri. Pilihlah orang yang terbaik, yang mau bekerja, bukan yang cuma pandai bicara.
Di negara ini sudah terlalu banyak orang yang pandai bicara, tapi sangat sedikit yang mau benar-benar bekerja. Bisa dilihat dari komposisi kabinet sekarang ini, banyak menteri yang tidak bisa bekerja.
Tidak perlu mempertaruhkan jabatan hanya untuk orang-orang yang sekadar mau lucu-lucuan. Penyelenggaraan negara tidak bisa dilakukan dengan sekadar lucu-lucuan.