Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Dihajar Gerindra dari Dalam?

22 Maret 2020   11:15 Diperbarui: 22 Maret 2020   11:29 2205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang sedang di lakukan partai Gerindra melalui kader partainya? Padahal Ketua Umum partai Gerindra, Prabowo Subianto adalah Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Kalau apa yang disampaikan kader partai Gerindra itu adalah merupakan otokritik, tentunya ada etika dalam menyampaikannya, bukan mengumbarnya ke publik lewat media. Atau jangan-jangan Gerindra memang bukan bagian dari koalisi pemerintah?

Apa yang disampaikan Fadli Zon, terkait pembelian alat rapid test virus corona, yang diimpor Kementerian BUMN dari Tiongkok, sangatlah tidak etis.

Fadli mengatakan, dia dapat bocoran dari Menhan Prabowo, soal harga rapid test tersebut, dan dia mengungkapkannya dimedia. Ada apa sebetulnya dengan harga rapid test tersebut? Apakah Kementerian BUMN tidak tranparan soal harga ya?

Seperti dilansir Jpnn.com, Anggota DPR Fadli Zon mengaku sudah mendapat informasi dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ihwal harga rapid test virus corona yang diimpor Kementerian BUMN dari Tiongkok.

Menurut dia, informasi tersebut diperolehnya saat bertemu dengan bosnya di Partai Gerindra itu Sabtu pekan lalu.

"Waktu saya ketemu Pak @prabowo Sabtu lalu, saya sudah dengar rencana impor alat tes cepat ini," twit Fadli di akun Twitter-nya @fadlizon yang dikutip JPNN.com, Sabtu (21/3).

Pertanyaannya, kok tiba-tiba secara serentak beberapa kader partai Gerindra, menyerang pemerintah, ada kepentingan apa?

Sebelumnya, Waketum Partai Gerindra, Arif Poyuono juga menyoroti langkah pemerintah dalam mengatasi krisis, apa yang disampaikan Arif masih konstruktif, dan memberikan ruang yang cukup solutif, namun karena disampaikan di media, agak terasa kurang elok efeknya pada pemerintah. Sumber

Pun demikian dengan Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule, yang juga merupakan petinggi partai Gerindra, menyoroti dampak penyebaran virus corona atau covid-19 ini membuat ekonomi rakyat semakin memburuk. Sumber

Tangkapan layar dari Google
Tangkapan layar dari Google

Yang tidak kalah seru adalah sikap Andre Rosiade, yang memuji tindakan cepat Prabowo yang membeli alat kesehatan dari Shanghai, Tiongkok, untuk membantu pencegahan penularan covid-19. Sumber

Tangkapan layar dari Google
Tangkapan layar dari Google

Padahal, alat tersebut dibeli Prabowo untuk digunakan dilingkungan kementeriannya, memang secara fungsional untuk dimanfaatkan dalam pencegahan dan penanggulangan penyebaran covid-19.

Apa sebetulnya yang sedang dimainkan partai Gerindra saat ini? Disaat pemerintah sedang berjibaku melawan penyebaran virus corona, kok ya sempat-sempatnya ikut memperburuk citra pemerintah dimata masyarakat.

Apa motif Prabowo menjadikan pembelian rapid test itu sebagai guyonan dilingkungan partainya. Bukankah kalau ada yang ganjil terhadap pembelian alat rapid test itu, Prabowo bisa menyampaikannya langsung pada Jokowi.

Apa yang dilakukan Fadli Zon diatas sangatlah tidak etis, dan Prabowo semestinya bisa memberitahukan kalau persoalan itu tidak perlu diekpos kemedia dan publik.

Kok Gerindra sebagai bagian dari pemerintah malah berasa seperti oposan, apa bedanya Gerindra dengan PAN, saat bergabung sama pemerintah pada Periode Pertama pemerintahan Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun