Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pagi di Awal Januari

1 Januari 2020   07:37 Diperbarui: 1 Januari 2020   08:21 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air datang tak diundang menggenang di teras rumah, lama kupandang karena tidak seperti biasanya, aku biarkan tanpa perlu meradang karena memang sudah waktunya. 

Jangan terlalu lama ajak air berdialog karena air tidak punya waktu untuk itu, dia akan mengalir kemana dia mau, air harus ditenun menjadi keringat, dia ingin kita tidak tinggal diam menunggu kedatangannya.

Dia datang sebagai rahmat, menjadi musibah ketika kita tidak menganggapnya sebagai nikmat. Jangan ajak dia berdiskusi, karena dia juga ingin segera diatasi, dia tidak ingin kehadirannya mendatangkan caci-maki.

Air menggenang karena dia ingin dikenang, bahwa dia pernah datang menjadi bandang, karena ulah manusia tidak menjaga alam dan buang sampah dengan sembarang.

Hujan datang tak bisa di sapih, juga tidak bisa ditepis, karena kalau sudah waktunya, tak satupun bisa menghadang, nikmati saja sebagai rahmat, agar bisa memberikan manfaat.

Jakarta, Awal Januari 2020

Aji Najiullah Thaib

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun