Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Peduli Sampah Isi Staples

1 Desember 2019   08:38 Diperbarui: 1 Desember 2019   20:41 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian besar dari kita mungkin tidak terlalu memikirkan sampah isi staples saat menggunakan staples. Tapi tidak bagi Harkopo Lie, yang merupakan seorang pengusaha, pemilik Museum Bioskop Jambi, dan Sekolah Stella Maris di Jambi, pengusaha Furniture dan toko Cat dikawasan Parung dan Ciputat.

Sampah isi staples itu dia kumpulkan sejak bertahun-tahun lalu, sehingga dimanapun unit usahanya selalu karyawannya diwanti-wanti agar jangan dibuang sembarangan, tapi disimpan dalam botol air mineral.

Foto: doc. Harkopo Lie
Foto: doc. Harkopo Lie
Alasan dia mengumpulkan sampah isi staples, dia tidak ingin ketika isi staples itu dibuang sembarangan akan berefek buruk bagi mahluk hidup lainnya. Seperti halnya sampah plastik, yang sudah membunuh banyak satwa akibat dari memakan sampah plastik.

Atau bisa saja akibat sampah isi staples tersebut bisa melukai orang lain. Maka dari itu, disetiap unit usahanya diwanti-wanti agar tidak membuang sampah isi staples. Dengan begitu, disetiap unit usahanya begitu banyak botol-botol yang berisi sampah isi staples.

Foto: doc. Harkopo Lie
Foto: doc. Harkopo Lie
Harkopo berpikir, suatu saat sampah isi staples yang begitu banyak pasti ada manfaatnya. Dari peristiwa ini ada satu amal yang sangat sederhana, yakni menjaga perbuatan agar tidak mencelakai mahluk lainnya. Sama seperti amal membuang atau membersihkan pecahan kaca atau paku dijalan.

Kadang itu yang tidak kita pikirkan, mengerjakan amal yang sederhana dimata orang lain, tapi dimata Tuhan, hal itu dianggap sebagai perbuatan yang mulia. Sibuk mengejar amal yang besar, lupa pada amal yang kecil dan sederhana, namun sangat disukai Tuhan.

Banyak hal-hal yang positif dari sahabat saya Harkopo Lie, banyak falsafah hidup yang menarik, yang saya perlu belajar banyak darinya.

Sangat wajar kalau dia sukses sebagai manusia, karena memang pola pikirnya yang berbeda dari orang-orang kebanyakan. Padahal dia hanya seorang lulusan Sekolah Dasar (SD).

Hidupnya tidak hanya berpikir tentang kepentingannya pribadi, tapi juga memikirkan kehidupan orang lain. Harkopo menganggap Almarhum Ciputra sebagai mentor bisinisnya.

Foto: doc. Harkopo Lie
Foto: doc. Harkopo Lie
Bisa jadi bukan cuma mentor bisnis, tapi juga mentor dalam menjalankan kehidupan. Karena pak Ci sendiri adalah orang yang tidak hanya berpikir tentang kepentingan pribadi, tapi juga berpikir pada kepentingan orang banyak.

Tidak salah kalau dikatakan, "Sebaik-baik ya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang banyak". Fitrah manusia memang berbuat kebaikan, khususnya kebaikan bagi orang banyak. Ini amalan yang sederhana, namun tidak semua orang bisa melakukannya dalam kehidupan.

Dari tumpukan sampah isi staples itu pula Harkopo menemukan falsafah tentang kekuatan Persatuan dan kesatuan. Ketika pucuk paling atas tumpukan sampah isi staples itu diangkat, maka secara satu dan kesatuan dibawahnya Ikut terangkat. Itulah falsafah kekuatan Persatuan dan kesatuan katanya.

Tidak salah Tuhan memberikan manusia akal, bukan cuma sekadar untuk membedakan manusia dengan mahluk hidup yang lainnya. Dengan akal manusia senantiasa berpikir, dan rugilah orang-orang yang tidak berpikir, yang tidak menggunakan akalnya untuk mencari solusi mengatasi hidupnya sendiri.

Sebagai seorang pengusaha dan seniman Pelukis Poster dulunya, nalurinya berkesenian juga masih terpelihara. Kadang dari sampah isi staples yang begitu banyak, di bentuk menjadi gambar siluet  seseorang. Bahkan dia terpikirkan untuk membuat lukisan tiga dimensi dengan materi sampah isi staples tersebut.

Foto: doc. Harkopo Lie
Foto: doc. Harkopo Lie
Yang jelas dia hanya mencoba berpikir, apa yang dianggap tidak bermanfaat bagi orang lain, tapi bermanfaat bagi dia. Bagi Harkopo dengan tidak membuang sampah isi staples sembarangan, dia sudah berusah menjaga kebersihan, dan melatih karyawannya untuk senantiasa menjaga kebersihan.

Semoga tulisan yang singkat ini memberikan Inspirasi dan manfaat bagi Kita semua, dan membuka wawasan bagi kita, bahwa banyak celah untuk selalu berbuat kebaikan.

Tulisan ini lahir dari pembicaraan secara langsung, antara penulis dengan Harkopo Lie, saat penulis berkunjung ketempat usahanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun