Mohon tunggu...
Aji Prasanto
Aji Prasanto Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Kerja

-

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

[Coretan Ramadhan 15] Laki-laki, Birahi, dan Distorsi

6 April 2023   22:53 Diperbarui: 6 April 2023   22:59 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cahaya Ramadhan, (pexels.com/ Oleksandr Pidvalnyi)

Menyambung tulisan kemarin Perempuan: Penderitaan, Pesakitan, dan Ketidakberdayaan, yang mana memberikan kita sebentuk gambaran betapa tersiksanya kehidupan wanita pada masa itu. Dapat dipastikan bahwa kita menolak, tidak mau, jangan sampai terjadi lagi pada kehidupan kita sekarang ini.

Melihat ketidakberdayaan, kelemahan, serta penuh dengan penderitaan (mengalami menstruasi, mengandung, melahirkan, merawat seorang anak), dan yang sebagainya. Seorang laki-laki mana yang mau keluarganya (ibu, saudara, atau apa pun itu) diperlakukan keji seperti apa yang dilakukan di zaman jahiliyah masa itu.

Kemudian daripada itu, jika kita melihat kehidupan sekarang ini yang jauh lebih baik dibandingkan dengan masa/ zaman jahiliyah dulu. Tentunya kita wajib bersyukur dengan datangnya Islam dan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan dari zaman kegelapan kala itu.

Tentunya, sebagai seorang umat manusia yang di sini dilihat secara menyeluruh, tidak hanya pada umat yang meyakini suatu agama tertentu. Kita sudah sepatutnya untuk ikut menjaga dan memastikan bahwa zaman kegelapan masa itu jangan sampai terulang kembali. Khususnya kita sebagai seorang laki-laki yang terkadang tidak mampu menahan hasrat atau keinginan kita melihat kaum hawa.

Yang mana bukan menjadi suatu rahasia bahwa daya tarik, daya pikat, atau daya yang lainnya yang dimiliki seorang perempuan dapat membuat seorang laki-laki menjadi terperdaya, lemah, tak kuasa menahan, dan yang sebagainya.

Tentunya tulisan ini bukan untuk merendahkan kaum perempuan, namun bagaimana kita sebagai seorang laki-laki dalam berusaha menahan serta senantiasa memupuk kesabaran di dunia yang penuh keterbukaan dan kemudahan ini.

***

Dari berbagai media sosial entah iklan, konten, atau hasil karya yang ada atau dari seorang perempuan menjadi semacam "pemanis", yang banyak digandrungi oleh kaum laki-laki. Kita dapat melihat dengan mudah konten-konten yang menampilkan berbagai goyangan, atau foto, atau suatu kata-kata yang menarik syahwat seorang laki-laki.

Jika kita melihat kejadian ini dan melihat balik dari apa yang dialami seorang wanita pada zaman "kegelapan" dahulu. Tentunya ini seperti berbanding terbalik, dan bukan harapan dari apa yang dicita-citakan orang-orang tempo dulu semasa dalam zaman kegelapan waktu itu. Dan kita juga tak bisa menyalahkan orang-orang yang melakukan sekarang, karena ini menurut saya berjalan secara alamiah.

Kita hanya bisa menahan dan berusaha (diri sendiri atau lingkungan yang kita cintai) agar tidak masuk dan terjerumus dalam dunia yang seperti itu. Namun bagaimana kita menjaga dan berusaha, tentunya masing-masing orang berbeda-beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun