Mohon tunggu...
Aji Prasanto
Aji Prasanto Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Kerja

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Politik: Berisik, Penuh Intrik, Jangan Terusik

17 Oktober 2022   00:01 Diperbarui: 17 Oktober 2022   00:45 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi demonstrasi (instagram/intoday.media) 

Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, dimana saat kita membicarakan mengenai politik pasti akan berasumsi bahwa politik itu kejam, kotor, tidak kenal lawan maupun kawan, dan masih banyak lagi anggapan-anggapan buruk lainnya. Dari asumsi tersebut, membuat orang kebanyakan atau masyarakat merasa lelah, muak, masa bodoh, dan tidak mau peduli dengan dunia politik.

Jika kita lihat dari keburukan serta anggapan kotor atas dunia politik, kita akan merasa enggan untuk mengikutinya apalagi merasa memiliki kepercayaan dengan para pelaku dunia politik, tentu itu menjadi hal yang dapat dikatakan mustahil. Banyaknya kasus-kasus para pejabat yang tidak dengan baik dalam mengemban jabatannya dapat dikatakan menjadi penyebab utama lunturnya kepercayaan dari masyarakat tersebut.

Dasar atas kebencian dari politik tersebut, tentunya tidak bisa kita salahkan. Perasaan kecewa dan merasa lelah untuk mengikutinya tentu menjadi hal yang lumrah. Namun pernahkah kita berfikir bahwa dari ketidak hadiran kita dalam mengikuti perkembangan dunia politik inilah yang memunculkan pemimpin-pemimpin yang tidak baik sehingga menghasilkan kebijakan-kebijakan yang kurang baik pula.

Prof. Miriam budiardjo (2008) dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Ilmu Politik mendefinisikan bahwa ilmu politik merupakan suatu ilmu yang mempelajari politik itu sendiri, dimana politik dijelaskan sebagai suatu usaha dari manusia untuk menggapai kehidupan yang baik. Dari dasar tersebut, dengan kita merasa lelah dan "bodo amat" dengan politik, tentunya kesempatan kita untuk memiliki kehidupan yang baik akan menjadi angan belaka.

Dalam ranah umum politik dapat dikatakan sebagai usaha dalam menghasilkan suatu peraturan-peraturan yang dapat diterima dengan baik oleh setiap masyarakat, sehingga terjadi suatu iklim yang harmonis dalam kehidupan masyarakat tersebut. Tujuan politik dapat dikatakan sebagai kegiatan untuk memperoleh keadilan, tatanan sosial yang baik, serta kesejahteraan dalam masyarakat. Hal ini memberikan suatu konsep dalam politik bahwa tujuan yang sebenarnya merupakan tujuan yang bersumber pada kegiatan suci dan dapat memberikan kehidupan yang layak bagi masyarakat secara luas.

Dari dasar tersebut, kita sebagai generasi penerus tentunya harus memiliki pengetahuan dan ikut serta dalam kegiatan politik. Agar dapat menciptakan suatu tatanan dalam masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Keikutsertaan kita dalam politik secara tidak langsung dapat kita lakukan dengan cara-cara seperti:

Ikut Serta dalam Pesta Demokrasi, pemilihan suatu pemerintahan baik legislatif dan eksekutif dalam ranah kecil maupun besar merupakan suatu kewajiban yang harus kita jalankan, dimana setiap warga masyarakat memiliki pilihan untuk memutuskan akan memilih pemimpin yang seperti apa, dengan tujuan-tujuan yang baik dari setiap diri pribadi masing-masing. Keikutsertaan kita dalam memilih calon pemimpin dengan baik, tentunya akan menghasilkan suatu pemerintahan dengan kebijakan-kebijakan yang baik pula.

Kebijakan sendiri merupakan suatu kumpulan yang diambil oleh seorang pelaku atau kelompok politik (pemerintah), sebagai usaha dalam memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Kebijakan umum dalam suatu masyarakat atau negara merupakan suatu cara untuk menciptakan suatu cita-cita yang hendak dicapai bersama-sama (Prof. Miriam budiardjo, 2008). Untuk itu, diperlukan suatu rencana yang mengikat yang tertuang dalam kebijakan tersebut dari pihak yang berwenang (pemerintah).

Sebagai seorang individu tentu memiliki keinginan yang dicita-citakan dalam kehidupanya, bentuk dari keinginan dan tujuan dalam hidup tersebut tentunya berbeda-beda antara individu atau pribadi satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu kita perlu memilih seorang pemimpin pemerintahan yang sesuai dengan apa yang menjadi tujuan atau keinginan yang kita cita-citakan. Oleh karenanya dalam memilih calon yang tepat yang dapat sesuai dengan keinginan kita, tentunya kita harus mempelajari latar belakang ataupun visi misi dari setiap calon dengan baik.

Mengetahui Profil Calon, dapat dilakukan dengan mempelajari secara pribadi ataupun berdiskusi bebas dengan teman atau masyarakat dilingkungan sekitar kita. Hal ini akan menjadi dampak yang baik karena setiap pribadi memiliki asumsi yang berbeda-beda sehingga dapat menghasilkan suatu pengertian dan pemahaman baru yang berbeda-beda dari calon yang akan kita pilih. Dari pemahaman baru dan pengertian baru tersebut kita bisa lebih mudah dalam memilah-milah siapa yang akan kita pilih, tanpa adanya sentimentil tersendiri dari pribadi setiap calon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun