Mohon tunggu...
Ajeng Salsa Khoirunissa
Ajeng Salsa Khoirunissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Teknologi Agroindustri 2018 Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Acuan Pengukuran Tingkat Literasi Digital pada Peserta Pembelajaran Daring SMPN 1 Cisarua di Masa Pandemi

26 September 2021   11:30 Diperbarui: 26 September 2021   12:11 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Virus corona merebak menjadi pandemi di berbagai negara sejak tahun 2019-2020. Penyebaran virus tersebut akhirnya mengarah pada krisis kesehatan, sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan jarak dan pergerakan manusia. Banyak sektor dari kehidupan ini yang terkena imbasnya. Tak terkecuali di sektor pendidikan yang mengharuskan sekolah menutup kegiatan belajar mengajarnya. 

Siswa diharuskan belajar dari rumah, yang ternyata menimbulkan banyak kendala. Pada Surat Edaran Mendikbud RI nomor 3 tahun 2020 tanggal 3 Maret 2020 tentang pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan, mengubah kegiatan perkuliahan dan pembelajaran menjadi daring. Pembelajaran berbasis daring yaitu sistem pembelajaran yang tidak berlangsung dalam satu ruangan sehingga tidak akan ada interaksi fisik antara siswa dan guru, serta tatap muka dilakukan secara virtual.

Selain permasalahan pembelajaran dengan sistem daring atau virtual, saat ini minat membaca di Indonesiapun masih sangat rendah. Banyak penelitian menyatakan bahwa minat membaca melalui media digital ataupun buku di Indonesia masih sangat rendah. Ada beberala faktor yang melatar belakangi fenomena ini. 

Dalam pembelajaran di sekolah, seringkali hal ini disebabkan oleh siswa yang kesulitan untuk focus dalam belajar, minimnya minat membaca dan lain sebagainya. Sangat penting bagi siswa untuk menguasai literasi terlebih literasi digital. Karena, mereka perlu mengetahui manfaat, kekurangan dan kelebihan penggunaan media ajar digital terlebih sosial media yang perkembangannya sangat pesat. Literasi media pada generasi Milenial di era ini masih diimplementasikan dengan kurang baik. Dapat dilihat dengan maraknya temuan informasi yang masih belum jelas kebenarannya di media sosial. 

Program literasi yang dicanangkan oleh pihak SMPN 1 Cisarua merupakan program baca tulis harian yang diselenggarakan setiap pagi merupakan salah satu contoh baik. Namun berdasarkan hasil observasi awal di SMPN 1 Cisarua, kondisi sekolah memiliki potensi yang belum termaksimalkan yaitu pemanfaatan media digital dalam pembelajaran. Sedangkan pada segi literasi baca tulis, pihak sekolah sering kali mengadakan program literasi bersama 30 menit sebelum pembelajaran pagi dimulai. Setelah itu, anak-anak akan mereview hasil bacaannya sebagai nilai tambah pada pelajaran Bahasa Indonesia.

Menurut Bapak Dede (Wakasek Kurikulum SMPN 1 Cisarua) menyebutkan bahwa program literasi ini sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, namun saat pandemic ini tiba di Indonesia dan membuat program belajar mengajar dilakukan secara daring, menyulitkan untuk memulai kembali program literasi ini.

Penguatan literasi digital dilakukan melalui model pengembangan kurikulum dengan basis media digital dalam merancang tujuan, materi, strategi maupun evaluasi pembelajarannya. Komponen literasi digital yang menjadi fokus penelitian meliputi keterampilan dalam mengambil informasi dalam literasi dan media literasi; keterampilan digital scholarship, media literasi, skill pembelajaran, literasi ICT melalui penugasan terbimbing dan terencana menggunakan media digital; serta keterampilan komunikasi dan kolaborasi melalui partisipasi aktif siswa dengan menggunakan media digitalnya untuk berkolaborasi dan berkomunikasi dalam pembelajaran.

Konsepsi Bawden merupakan salah satu acuan untuk melakukan pengukuran literasi tingkat digital yang telah membagi kompetensi literasi digital pada beberapa aspek yaitu pertama aspek kemampuan dasar literasi digital, latar belakang pengetahuan informasi, kompetensi utama literasi digital serta mampu membandingkan isi dari beberapa artikel referensi. Hal ini menunjukkan responden memiliki tingkat literasi digital yang tinggi jika diukur menggunakan Konsepsi Bawden.

Dengan diselenggarakannya Program KKN Tematik Literasi dan Rekognisi UPI 2021 yang telah dilakukan oleh mahasiswa  ini diharapkan memberikan manfaat dan hal positif kepada peserta didik, pendidik serta staff-staff maupun lingkungan sekitar

Penulis :

Ajeng Salsa Khoirunissa

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

KKN TEMATIK Kelompok 39

Dosen Pembimbing Lapangan : Vini Agustiani Hadian, M.Pd.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun