Mohon tunggu...
Ajeng Raraningrum
Ajeng Raraningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI Kampus Purwakarta

Penulis Amatir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN TEMATIK UPI 2021: MAHASISWA UPI PURWAKARTA KENALKAN DIGITAL LIBRARY LET'S READ DAN PROGRAM 1020 SEBAGAI LANGKAH AWAL MENGATASI TRAGEDI 0 BUKU DI INDONESIA

26 Agustus 2021   23:48 Diperbarui: 27 Agustus 2021   00:06 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa Let's Read ?

When children learn to read at an early age, they have greater general knowledge, expand their vocabulary and become more fluent readers. They also have improved attention spans and better concentration –teachreadingearly

Let's Read merupakan aplikasi perpustakaan cerita bergambar yang memuat konten khas anak-anak Asia. Let's Read diluncurkan di Indonesia pada September 2017 di International Indonesia Book Fair, Jakarta. Let's Read adalah perpanjangan tangan dari program donasi buku cetak The Asia Foundation, Books for Asia, yakni penerima US Library of Conggress Literacy Awards pada 2017 atas inovasinya dalam promosi literasi. Semua koleksi Let's Read diterbitkan dalam lisensi Creative Commons sehingga dapat dibaca, diunduh, dan dicetak oleh individu maupun institusi mana pun selama untuk kebutuhan nonkomersial. Ratusan koleksi Let's Read tersedia dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah, seperti Jawa dan Sunda, yang dapat diakses melalui aplikasi berbasis android dan situs letsreadasia.org.

Dalam ketentuan umum Undang-Undang Nomor 3 tahun 2019 tentang sistem pembukuan, literasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya

Tingkat literasi indonesia tersungkur di peringkat bontot pada posisi 62 dari 70 negara, sebuah hasil survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) pada 2019. sementara hasil survei United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) tahun 2011, indeks tingkat membaca masyarakat indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, hanya ada 1 dari 1000 orang masyarakat di dindonesia yang memiliki minat baca. Apa yang lebih ironi dari hal ini ?

 “Sebuah bangsa besar tanpa tradisi literasi hanya akan menjadi bangsa kelas teri.” (Najwa Shihab, duta baca indonesia). Literasi adalah jembatan untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang, ketika dihadapkan dengan kenyataan bahwa indonesia sebagai bangsa yang besar namun jauh dari kata bangsa yang literat karena rendahnya budaya membaca, Apakah Indonesia mau dikatakan sebagai bangsa kelas teri karena tragedi nol buku ini? 

Maka dari itu perlu adanya kerjasama dari semua lapisan masyarakat indonesia untuk meningkatkan daya literasi sebagai titik pijak membudayakan literasi.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Purwakarta melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) UPI 2021 yang mengusung tema “KKN Tematik Literasi dan Rekognisi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka-Pusat Prestasi Nasional” dengan tujuan Mahasiswa KKN UPI dapat membantu mengembangkan budaya literasi dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup dan merekognisi program merdeka belajar kampus merdeka.

Ajeng Raraningrum dengan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) adalah salah satu mahasiswa peserta KKNT UPI Purwakarta 2021 yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Fitri Nuraeni, M.Pd. Ajeng mengenalkan perpustakaan digital Let's read dan program 1020 kepada siswa, guru dan orangtua siswa di SDN Wanasari 013, Cibitung-Bekasi.

Program 1020 adalah program 10 menit bersama guru dan 20 menit bersama orangtua. Yang dimaksud adalah 10 menit membaca menyenangkan bersama guru sebelum pembelajaran dilakukan dan 20 menit membaca menyenangkan bersama orang tua dengan waktu yang orangtua dan anak sepakati melalui aplikasi perpustakaan digital let’s read untuk penerapan membaca menyenangkan baik dengan cerita bergambar maupun untuk untuk read aloud dengan harapan untuk menumbuhkan daya literasi anak sebagai permulaan atau titik pijak membudayakan literasi.

Ajeng dan guru SDN Wanasari 013 bekerja sama untuk memberikan waktu 10 menit kepada siswa sebelum pelajaran dimulai untuk membaca cerita bergambar di aplikasi lets read, dengan dampingan guru siswa menentukan judul apa yang ingin siswa baca dilakukan melalui platform zoom atau google meeting atau aplikasi lainnya dan guru melakukan share screen bahan bacaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun