Mohon tunggu...
Ajeng Putri Larasati
Ajeng Putri Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MEMASAK

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kritik Sastra Puisi

10 November 2022   21:00 Diperbarui: 10 November 2022   21:05 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air mata terus mengalir!

Bak keran air yang bocor

Suasana itu? Ya.. suasana itu masih jelas di fikiran

Ku berharap kelam lekas pergi

Hadirkan mentari pagi

Ku tak lagi sanggup menahan diri

Karena sosok itu telah pergi

Ditelan bumi.....

  • Kata dan Diksi  

Dalam puisi tersebut, pengarang lebih banyak menggunakan kata--kata yang sudah familier dan mudah dipahami oleh pembaca. Sementara itu, diksi yang digunakan pengarang kebanyakan bermakna konotatif. Misalnya, ia menggambarkan kepergian seseorang dengan "Ditelan bumi.....".

  • Bahasa Kiasan dan Bahasa Retorik

Perbandingan

Contoh: bak keran air yang bocor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun