Mohon tunggu...
Ajeng Nurasyiah
Ajeng Nurasyiah Mohon Tunggu... Lainnya - 🌻

Hanya insan biasa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bangkit

10 Februari 2021   07:31 Diperbarui: 10 Februari 2021   07:40 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nama : Ajeng Nur Asyiah Jamil

Kelas : 12 MIPA 5

INSPIRATIF


BAB 1 SEBUAH KEBAHAGIAAN dan KESEDIHAN

Pada saat kehidupan sebelum sulit keluarga masih utuh dan sangat bahagia  seperti ibu,ayah,adik-adik ku dan kakak-kakak ku ,menjalankan aktifitas kehidupan seperti biasa dengan penuh suka duka.
Memang mudah dan gampang tidak merasa sulit apabila kepala keluarga yaitu ayah bekerja keras untuk keluarganya disaat panas,disaat hujan ayah selalu mencari nafkah untuk kehidupan sehari-hari.
Begitu pula seorang ibu membimbing anak-anaknya termasuk aku ,mereka berkolaborasi untuk kebahagiaan keluarga.

Disetiap aku dalam keadaan sakit,sulit,ataupun ada berbagai masalah ayah selalu menyemangati ku dengan perkataan "Nak,jadilah orang yang selalu bersabar,bertawakal dan selalu bersemangat walaupun dalam kehidupan sesulit apa pun dan terakhir tetaplah tersenyum." Perkataan itu sangat terngiang olehku,Aku pun tersentuh oleh nasehat-nasehat ayah.
Setiap aku sekolah ayah selalu mengantarkanku disaat aku bermain ayah selalu menemani apalagi bila aku sedang sakit demam ayah selalu bersamaku menjagaku.......

2. PENGUNGKAPAN PERISTIWA
Ayah selalu menyayangi anak-anaknya termasuk aku,hari demi hari,bulan demi bulan,tahun demi tahun kulalui kehidupan yang menyenangkan yaitu keluarga yang bahagia,aku berpikir kehidupan itu akan selalu bahagia dan menyenangkan tetapi pemikiran itu salah....

Seketika dikabarkan ayahku mengidap suatu penyakit yaitu kanker aku merasa sedih seolah-olah tidak akan ada lagi kebahagiaan dihidupku.

Dalam hal itu aku tidak boleh terlihat sedih di depan ayah dalam kondisi ayah waktu itu,karena aku selalu ingat kata-kata yang diucapkanya kepadaku.
Semua keluarga pun ikut bersedih dalam kondisi ayahku mengidap penyakit yang mematikan ini,dalam hatiku berkata "yallah angkatlah penyakit ayahku"
Dalam keadaan sakit pun ayah tidak merasakan kesakitan malahan ayahku sangat kuat,semangat dan ayahku ini masih saja bekerja keras sebagai tulang punggung keluarga.Tak tega melihatnya seperti itu,waktu berlalu keadaan ayah semakin lemah,mungkin sudah terasa sakitnya.Ibu,kakak,dan adik semakin khawatir melihat keadaan ayah
Ibu pun berkata "yah sudahlah jangan bekerja terus lihatlah kondisi bapak,istirahatlah."
Pada akhirnya ayah pun dirawat dirumah sakit cibabat tepatnya berada di kota cimahi semua pun bersedih.
"Yallah aku ingin ayahku sembuh"itulah doaku yang berharap kesembuhan ayahku.
Tak terasa hari berlalu kesehatan ayah belum juga sehat tetap saja dalam kondisi yang lemah tapi apa yang kulihat sepertinya ayah tidak merasakan kesakitan yang luar biasa dihadapan mereka semua tentu saja aku iba melihat ayah seperti itu banyak alat yang digunakan dalam anggota tubuhnya membuat haru dan rasa kasihan yang mendalam.
Berselang waktu karena kondisi ayah yang semakin memburuk dokter memberitahukan kepada ibuku 

"bu sebaiknya bapak perlu diamputasi."

"Jika itu jalan terbaik lakukan dok." Ibuku
Ibu pun kaget dan sangat sedih mendengar dokter berbicara itu karena sangat tidak tega jika kaki salah satu ayahku dihilangkan.
Ayahku terus saja berdoa dan setiap kali orang menjenguk pasti meminta doa agar tidak diamputasi kakinya itu.
Selang waktu 2 minggu ibuku diberi kabar kembali oleh dokter bahwa bapak tidak jadi diamputasi karena kesembuhannya tidak sampai 100% tetapi hanya 30%.
Ayah pun senang mendengar kabar itu karena tidak jadi diamputasi dan berkata "Alhamdulillah yallah terimakasih engkau telah mendengar doaku." Ayah pun berterimakasih pula pada orang-orang yang telah mendoakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun