Mohon tunggu...
Ajeng Bunga
Ajeng Bunga Mohon Tunggu... Guru - Selingan untuk berbagi ilmu

Ibu satu anak yang memiliki passion di dunia Pendidikan dan Sains yang suka jalan jalan dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menanam Karakter Siswa di Masa Pandemi

18 September 2020   14:37 Diperbarui: 18 September 2020   14:40 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita kini sudah memasuki kuartal ketiga masa pandemi Covid 19 di Indonesia. Terhitung sejak awal Maret 2020 ini kasus Covid 19 pertama kali muncul. 

Meningkatnya kasus positif Covid 19 dari hari ke hari berdampak pada segala sektor kehidupan sehari-hari, terutama sektor Pendidikan. Kurang lebih sudah hampir 2 semester para siswa, guru, dan orang tua bekerjasama menjalani pendidikan #dirumahaja.

Pemerintah melalui Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) telah mengeluarkan kebijakan Tahun Ajaran Baru 2020/2021 di masa pandemi Covid-19 mulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan menengah atas, proses belajar mengajar dilakukan secara daring atau online. 

Tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan siswa ini mengalami perubahan dan sedikit banyaknya terdapat gangguan dalam proses pembelajaran. Banyak yang jenuh, tidak sedikit yang mengeluh, baik dari sisi orang tua, guru, maupun siswa.

Pembelajaran daring bagi guru mungkin sekilas adalah perkara mudah, hanya bermodalkan gadget dan kuota lalu kelas dimulai. Ooopss sepertinya hal ini keliru, dibalik kelas online yang berlangsung selama ini. Bukan hanya tugas semata yang diberikan kepada siswa, bukan juga hanya sekedar perintah yang harus dilaksanakan pada saat itu juga. 

Di balik semua itu ada waktu guru yang seharusnya diberikan kepada keluarga, namun dipakai untuk melayani kebutuhan siswa untuk belajar, seperti membuat slide presentasi, video pembelajaran, penilaian harian, sampai konsultasi siswa yang tidak paham materi. 

Namun seperti yang kita ketahui bersama peran sekolah bukan hanya membangun kemampuan kognitif siswa, tapi juga membangun karakter-karakter baik siswa. 

Bagaimana cara agar karakter ini tetap bisa tertanam dalam diri siswa? Di sanalah peran orang tua untuk bekerjasama dengan sekolah agar para siswa tetap belajar sesuai karakter.

Bagi banyak sekolah proses pembelajaran tetap berdasarkan jadwal, ada sesi tatap muka walaupun via online, ada tahap siswa belajar mandiri, ada juga sesi ulangan harian. Pada proses pembelajaran daring dengan tahapan tersebut sudah terselip pula program penanaman karakter, contohnya disiplin, tanggung jawab, dan jujur. 

Dimanakah peranan orang tua?? Peran orang tua sebaiknya adalah membimbing siswa selama proses pembelajaran, membantu proses penanaman karakter disiplin, tanggung jawab dan jujur, bukan malah sebaliknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun