Mohon tunggu...
Sosbud

Tanggung Jawab Kaum intelektual dan Wajah Organisasi Kemafar-UH

31 Desember 2018   22:54 Diperbarui: 31 Desember 2018   22:57 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Perkenalkan nama saya A. Ayatullah Jaskidas

Nim N011181014. Dari GB 15.

Pada artikel saya buat ini saya akan membahas mengenai "Tanggung jawab kaum intelektual" dan "Wajah Organisasi KEMAFAR".

1. Tanggung Jawab Kaum Intelektual

Pemateri : Bobby Sugara (Presiden BEM periode 2016/2017)

Secara defenitif, tanggung jawab ialah konsekuensi dari pilihan-pilihan kita secara sadar. Dan kaum intelektual ialah kaum atau orang-orang yang memiliki pengetahuan yang lebih dari masyarakat umum. Pertanyaan kemudian yang muncul adalah, kenapa mahasiswa digolongkan sebagai kaum intelektual. Sudah jelas bahwa mahasiswa sebagai salah satu golongan masyarakat itu memiliki pengetahuan yang lebih dari masyarakat umum, berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari perguruan tinggi tempat ia kuliah.

Lalu jika mahasiswa digolongkan sebagai kaum intelektual, apa kemudian yang menjadi tanggung jawabnya. Bukankah mahasiswa adalah orang yang secara ekonomi masih harus dibiayai oleh orang tuanya. Kenapa kemudian mahasiswa harus bertanggung jawab, dalam bahasa agama bahwa manusia memiliki fitrah kemanusiaan, salah satu dari fitrah kemanusiaanitu selalu ingin mencari tahu. Dan pengetahuan manusia itu harus dipertanggung jawabkan. Tanggung jawab adalah konsekuensi dari pilihan-pilihan kita. Dan ketika kita kemudian memilih untuk menjadi seorang mahasiswa, maka kita akan di- perhadapkan pada suatu konsekuensi logis dari pilihan kita untuk menjadi mahasiswa. Konsekuensi inilah yang kemudian mengharuskan kita untuk belajar dan menganalisa. Hal ini kemudian akan melahirkan peran-peran mahasiswa yang akan di bahas lebih lanjut setelah ini.

Berbicara tentang tanggung jawab mahasiswa, mahasiswa kemudian harus mampu menjadi penghubung antara masyarakat kelas bawah dengan elit pemerintah. Inilah yang kemudian melahirkan salah satu peran mahasiswa sebagai moral force. Maksudnya bahwa mahasiswa kemudian mampu untuk menjadi penyampai amanah penderitaan rakyat kepada elit untuk kemudian di tindak lanjuti oleh elit pemerintah.

Selain sebagai moral force, mahasiswa kemudian memiliki peran lain yaitu sebagai social of control. Tak jauh dari perannya sebagai gerakan moral (moral force), mahasiswa harus mampu untuk mengawal pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan yang berhubungan dengan masalah publik. Selain dua peran tadi, mahasiswa masih punya peran lain yang tidak kalah pentingnya. Yaitu agent of change. Peran mahasiswa yang satu ini yang membuat mahasiswa biasa di sebut sebagai agen perubahan atau agen pembaharu. Bahwa mahasiswa harus terus melakukan perubahan sosial ke arah yang lebih baik, atau biasa disebut civil society, mahasiswa harus terus memikirkan ide-ide baru untuk membawa masyarakat ke arah yang ideal, yang selalu di impikan.

Ketiga peran di atas sudah cukup jelas tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pendidikan, bahwa mahasiswa kemudian harus terus mencari ilmu, mahasiswa harus wajib untuk terus merasa haus untuk terus menambah pengetahuan yang di milikinya. Penelitian, bahwa mahasiswa untuk menambah pengetahuan yang di milikinya, mereka harus meneliti, hal ini juga untuk melihat bagaimana realitas sosial masyarakat. Konsekuensi dari keberpengetahuanan mahasiswa ini kemudian mewajibkan mahasiswa, untuk melakukan pengabdian pada masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun