Mohon tunggu...
Aizy Lisva Ninda Prayitno
Aizy Lisva Ninda Prayitno Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan Biologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Memahami Psikologi Anak dalam Dunia Pendidikan

27 Oktober 2022   00:05 Diperbarui: 27 Oktober 2022   00:34 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, serta kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya melalui pembelajaran, pengajaran, atau penelitian.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan.

Sedangkan psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dalam dunia Pendidikan itu sendiri psikologi Pendidikan merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam proses belajar dilingkungan sekitar.

Banyak sekali permasalahan yang dihadapi dalam dunia Pendidikan. Dari permasalahan itulah yang dapat mengganggu perkembangan anak dalam proses Pendidikan. Oleh karena itu, para pendidik diharuskan untuk memahami setiap karakteristik setiap siswanya agar proses Pendidikan yang dilakukan berjalan dengan baik.

Beberapa masalah yang sering terjadi di Indonesia yaitu kurangnya kepekaan para pendidik terhadap siswa yang diajarnya. Misalnya saja ada seorang anak yang pada saat mata pelajaran tertentu merasa tiba-tiba sakit, tidak enak badan, mual, atau yang lainnya, sedangkan pada saat mata pelajaran yang lain siswa tersebut merasa biasa saja tidak terjadi permasalahan apapun. 

Hal itulah yang menjadi suatu penyebab permasalahan yang ada didalam suatu pendidikan dan menjadi penghambat majunya suatu Pendidikan.

Salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu sebagai pendidik seharusnya memahami karakteristik setiap peserta didik yang pada dasarnya setiap individu memiliki sifat yang berbeda-beda. Kita bisa menanyakan kepada peserta didik tersebut apa keluhan yang dialami, sehingga antara peserta didik dan pendidik saling terbuka dan hal tersebut bisa dibicarakan kepada orang tuanya.

Bukan hanya itu saja, para peserta didik biasanya mengalami kesulitan dalam memahami materi tertentu. Misalnya saja siswa tersebut lebih bisa menggunakan metode belajar audio visual atau berkelompok dibandingkan dengan metode membaca.

Sebagai pendidik harus adil dalam melaksanakan sesuatu  yaitu kita bisa mengatasinya dengan proses pembelajaran campuran. Contohnya minggu pertama menggunakan metode membaca dan minggu kedua menggunakan metode belajar audio visual atau berkelompok. 

Oleh karena itu, pendidik harus menyeimbangkan antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan karena tujuan utamanya adalah untuk sama-sama belajar.

Sebagai seorang pendidik harus menguasai landasan pendidikan khususnya psikologi Pendidikan karena setiap peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga kita harus memantau perkembangan anak agar dalam kegiatan belajar mengajar bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.


Referensi:

https://pgsd.upy.ac.id/index.php/jadwal/profil-lulusan/2-uncategorised/12-pendidikan#:~:text=Sedangkan%2C%20menurut%20Kamus%20Besar%20Bahasa,melalui%20sebuah%20pengajaran%20maupun%20pelatihan

https://gurubelajar.id/mengenal-psikologi-pendidikan-anak-sekolah-dasar/

https://media.neliti.com/media/publications/40460-ID-perkembangan-psikologi-anak-dalampendidikan-islam.pdf

http://afifahhananurmala.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/sites/15441/2017/10/PENGARUH-PERKEMBANGAN-PSIKOLOGI-ANAK-SD-TERHADAP-KEBERHASILAN-KEGIATAN-BELAJAR-MENGAJAR.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun