kemana harus ku rebahkan penaku?
menggoreskannya padamu?
melemparkannya ke karang?
tinta-tinta yang syahdu,
dimana henti tetesmu?Â
mengalir bersuara, membiaskan makna
ujung mata yang tak pernah terlelap, berdiam mengusut dilema
mengais-ngais dengan gagap
hingga nuansa jiwa termuka
kertas-kertas usang,
ku cet kau dengan waktuÂ
ku gambari pelangi malangÂ
ku hiasi buai penjamuÂ
penaku menyapuÂ
penaku mengaduÂ
habis sebelum titikÂ
meninggalkan noda yang mengusik
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!