Mohon tunggu...
Oktavia Ningrum
Oktavia Ningrum Mohon Tunggu... AivAtko31

Manusia biasa, sering salah dan serba salah. Wattpad @AivAtko31

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Saat CV Masih Menjadi Polemik dan Benturan 'In This Economy' Era

21 Mei 2025   19:27 Diperbarui: 21 Mei 2025   19:27 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi curriculum vitae (unsplash.com/@resumegenius)

Dalam dunia kerja, satu hal yang menjadi kunci pertama untuk membuka peluang adalah CV (Curriculum Vitae). Tapi, pertanyaan klasik pun muncul: "Seperti apa sih CV yang baik itu?"

Banyak dari kita mungkin pernah membuat CV saat masih duduk di bangku SMA atau kuliah. Isinya standar: nama, alamat, pendidikan, dan sedikit pengalaman organisasi. Namun begitu melangkah ke dunia kerja, barulah kita sadar bahwa membuat CV itu tak sesederhana itu.

Apa Itu CV dan Mengapa Penting?

CV adalah dokumen yang merangkum latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, hingga pencapaian seseorang. Dalam proses rekrutmen, CV adalah kesan pertama yang akan dinilai oleh HRD. Dari sinilah calon pekerja akan disaring, bahkan sebelum diberi kesempatan wawancara.Oleh karena itu, CV bukan hanya soal estetika, tapi soal relevansi dan kejelasan.

CV yang Bagus Tidak Selalu Sama untuk Semua Orang

Banyak orang terjebak dalam anggapan bahwa CV yang baik adalah CV yang penuh warna, kreatif, dan penuh hiasan. Padahal, itu tidak selalu benar. CV yang bagus adalah CV yang tepat sasaran, artinya sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilamar.

  • Untuk posisi formal dan administratif (seperti akuntan, legal officer, atau sekretaris), CV sebaiknya dibuat dalam format yang bersih, terstruktur, dan informatif. Gunakan font standar seperti Arial atau Calibri, sertakan pengalaman kerja, tanggung jawab, dan pencapaian secara jelas.
  • Untuk posisi kreatif (seperti graphic designer, content creator, atau videographer), kamu bisa lebih bebas bereksplorasi. Desain CV yang estetis bisa menunjukkan selera desainmu, tetapi tetap utamakan keterbacaan dan informasi utama. Sertakan link ke portofolio jika perlu.
  • Untuk posisi teknologi atau analisis data, CV dengan bagian khusus untuk skill teknis (seperti bahasa pemrograman, tools, dan sertifikasi) menjadi poin penting. Dalam hal ini, struktur dan substansi lebih diutamakan daripada desain.

CV Harus Disesuaikan, Bukan Sekadar "Bagus"

Setiap kali kamu melamar pekerjaan, coba tanyakan pada diri sendiri: "CV-ku ini menjawab kebutuhan lowongan ini nggak?" Inilah kunci dari CV yang efektif. Bukan soal terlihat keren, tetapi soal menyampaikan bahwa kamu adalah kandidat yang relevan.

Misalnya, jika perusahaan mencari "Social Media Specialist dengan pengalaman kampanye digital," maka CV kamu sebaiknya memuat:

  • Pengalaman menjalankan kampanye media sosial
    Tools yang dikuasai (misalnya: Meta Ads, Canva, Hootsuite)
  • Hasil kerja yang terukur (misalnya: meningkatkan engagement sebesar 60% dalam 3 bulan)

Etika dan Kejujuran dalam Membuat CV

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun