Jangan minta aku tunduk pada lelaki
yang tulang punggungnya terbuat dari baja pinjaman,
yang bicara dengan janji tetapi ingkar
ketika hidup menuntut sesuatu yang nyata.
Aku tidak peduli jika dompetnya bernyanyi
dengan suara ribuan not---
jika matanya meredup saat badai datang,
dia hanyalah istana yang dibangun di atas hantu.
Berikan aku pria yang buku jarinya berdarah,
dengan tanah di bawah kukunya
karena mencakar jalan.
Biarkan dia berisik, berantakan, tidak beradab---
tapi biar, biarkan dia mencoba.
Karena ketika api di dadanya padam,
kita bukanlah kekasih---
kita hanya tamu di rumah hampa
dari apa yang-mungkin-telah-terjadi.
Dan aku---
aku lebih suka tidur sendiri daripada di samping lelaki
yang tidak akan berjuang demi cahaya ketika kegelapan runtuh.
---
Aku tidak peduli jika dia terlahir miskin. Namun jika dia tidak punya nyali---tidak punya semangat, tidak punya perlawanan, tidak punya keinginan untuk mencoba---maka kita benar-benar hancur dalam nestapa.
Yups benar ini adalah terjemah dari poem aku yang sebelumnya "if he has no grit"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI