Mohon tunggu...
Aisyah Supernova
Aisyah Supernova Mohon Tunggu... Konsultan - man purposes God disposes - ssu

Muslimah | Your Future Sociopreneur ! | Islamic Economic Science Bachelor | Islamic World, Innovation, Technology and Entrepreneurship Enthusiast | Sharing, Writing and Caring Addict | Because i want to see my God one day. It's my ultimate goal...!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Adab dalam Berbicara

23 Januari 2019   06:13 Diperbarui: 23 Januari 2019   07:22 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keempat, menghindari pekataan keji (jorok, porno, dsb), buruk, melaknat, menghujat. Sekarang banyak sekali. Seenaknya saja berbicara. Mudah-mudahan Kita terhindar dari hal itu.

Kelima, sedikit berbicara. Singkat dan padat. Sebuah hadits dari Rasul Saw, seseorang yang Rasul Saw benci adalah orang yang banyak bicaranya.  Kalau banyak bicara, rata-rata ada saja salahnya. Kalau sedikit bicara, lebih bisa diantisipasi kesalahannya..

Keenam, tidak menyebarkan semua yang didengar. Termasuk kedustaan apabila ia menceritakan semua yang didengarnya. Ini perlu difilter, sampaikan yang baik dan benar saja. 

Ketujuh, adab dalam berbicara adalah menjaga rahasia saudaranya. Ini wajib..bahkan orang yang menyebarkan rahasia dan mengkhianati amanah termasuk orang munafik. Kalau kita membuka aib seseorang, kelak Alloh SWT akan membuka aib kita. Bayangkan kalau aib Kita dibuka. Tentu kita akan sangat malu dan marah pada yang membukanya.

Kedelapan, mendengarkan dengan baik dan tidak memotong pembicaraan saat orang lain berbicara. Ini sulit. Butuh tekad, latihan dan keterampilan. 

Jaga pergaulan kita karena itu juga mempengaruhi bagaimana sikap, perilaku dan perkataan kita.
Teruslah memohon perlindungan kepada Alloh SWT agar dibimbing-Nya.

Jangan hanya menyenangkan yang diajak bicara. Tapi juga bagaimana perkataan kita bernilai ibadah (karena perkataan baik adalah sedekah). Lihat QS Luqman ayat 19. Melunakkan suara saat bicara. Pelankan suaramu karena seburuk-buruk bicara adalah perkataan keledai. Jangan teriak-teriak. Jangan menceracau.

Kesembilan, bicara jelas dan benar. Rasul Saw berbicara selalu jelas, singkat dan padat. 

Tentu diantara kita ada yang suka ngobrol / banyak bicara. Maka memohon bimbingan-Nya agar perkataan kita dituntun-Nya menjadi amal ibadah. Baik, benar dan bermanfaat. Klop-kan dengan bergaul dengan orang-orang yang akan menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Semua ini butuh perjuangan. Sungguh ini sering dibahas namun bagaimana aplikasi dan konsistensi menerapkannya? Terus memohon pertolongan-Nya. Agar perkataan kita dibimbing-Nya. Usahakan di pagi hari. Kemudian mengingat terus adab-adab ini sebelum bicara, aplikasikan. Kemudian evaluasi. Terus improve (perbaikan).  Bismillah mulai Hari ini dan seterusnya semoga kita  bisa konsisten melaksanakannya...! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun