Mohon tunggu...
Aisyah Supernova
Aisyah Supernova Mohon Tunggu... Konsultan - man purposes God disposes - ssu

Muslimah | Your Future Sociopreneur ! | Islamic Economic Science Bachelor | Islamic World, Innovation, Technology and Entrepreneurship Enthusiast | Sharing, Writing and Caring Addict | Because i want to see my God one day. It's my ultimate goal...!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Karya Lo Buat Siapa?

22 Januari 2019   11:01 Diperbarui: 22 Januari 2019   11:02 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Aisyah Supernova

Asli, banyak banget orang talented di muka bumi ini. Dari mulai yang mainstream seperti nyanyi, dancing dan menulis hingga anti mainstream seperti bakat olah raga ekstrem, membuat Musik dari suara hewan, dan masih banyak lagi. 

Betapa Maha Hebatnya Tuhan menciptakan berbagai macam manusia dengan latar belakang, pengalaman dan talent yang berbeda-beda. Yang kadang membuat kita mikir, gimana caranya coba bisa ada orang punya bakat yang beda-beda dan menghasilkan karya yang hebat banget gitu.. 

Sosial media sekarang sudah menjadi alat pengunjuk bakat yang efektif. Setelahnya mungkin ada ajang pencarian bakat. Di balik itu semua, terselip pertanyaan menggelitik di sanubari gue (cieh sanubari bahasanya wkwk). Semua karya itu, buat apa? Buat Siapa? Apakah karya-karya hebat itu, sekedar untuk penyaluran bakat? Atau penunjuk kehebatan pribadi? Atau bahkan media untuk menjukkan kehebatan kita? Bahasa cepetya, 'pamer' ceunah. Hehe.. coba deh tanyakan itu ke diri kita.. 

Menurut gue, yang bisa paling menguntungkan itu gimana caranya karya kita itu bisa memiliki 'multiplier effect' atau efek berganda. Nyalurin bakat iya, ngasah bakat iya, nyebar manfaat iya, yang semuanya bermuara untuk dipersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Agung. 

Cukuplah Dia Yang ngebayar kita dengan pembayaran yang paripurna, jauh di atas semua bayaran manusia sehebat apapun juga, yaitu Ridho (kepuasan)Nya (akan upaya kita) dan Syurga-Nya yang enaknya gak pernah dirasakan bahkan diimajikan oleh orang paling suka ngayal sekalipun! 

Gue gak kebayang enaknya jadi Imam Bukhari yang mana hadits riwayatnya (hadits yang dicatat dan dibukukan dan semuanya merupakan hadits shahih) jadi rujukan ratusan juta manusia bahkan miliaran. Waduh berabe ngitungin pahala jariyah (multi level reward) yang in shaa Allah didapetin beliau. Ampuuuun buayaknya ma shaa Allah! 

Bukan cuma penulis buku-buku berkualitas, para pemimpin, penemu, innovator, pekerja seni, arsitek, insinyur dan semua profesi lainnya yang mengeluarkan karya yang hebat dan diniatkan untuk mendapatkan Ridho Tuhan Yang Maha Agung semata. Kayak ginana coba multiplayer effect dari pahala mereka ? Hehe. Jadi ya, Tulisan ini gue jarap bisa jadi reminder busy gue diri dan juga siapapun yang ngabaca ini. Semoga Kita bisa berkarya sebaik-baiknya, bukan buay diapresiasi sesama, tapi lurus buat diapresiasi Sang Maha Pencipta Semesta dan Isinya dan membuat Dia Ridho sama Kita. Semoga. Semoga. Aamiin..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun