Mohon tunggu...
Aisyatuzikra Ardiana
Aisyatuzikra Ardiana Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

menulis, membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perlukah Perempuan Pintar

30 Januari 2023   14:25 Diperbarui: 30 Januari 2023   14:29 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa yang tak kenal dengan Ayunda Faza Maudya atau lebih dikenal dengan Maudy Ayunda. Seorang perempuan cerdas dari Indonesia yang berhasil menempuh pendidikan S1 di Oxford University yang berada di inggris, melanjutkan S2 di Stanford University California . Banyak sekali penghargaan yang sudah diraih olehnya. Bahkan ia mendapatkan 2 gelar pada jenjang S2 nya dan telah lulus pada tahun 2021.

Seiring berkembangnya zaman, perempuan mulai sukses baik Pendidikan, karir, dan masih banyak lagi. Namun tak jarang, masih banyak pula yang beranggapan bahwa " perempuan tak perlu sekolah tinggi-tinggi, toh akhirnya di dapur juga ". Hal seperti itu masih sering kita jumpai dalam percakapan orang tua bahkan anak muda yang masih menganggap bahwa pendidikan tak begitu penting bagi perempuan. Padahal, sudah dijelaskan dalam hadis tentang kewajiban menuntut ilmu, yang diriwayatkan oleh ibnu majah

"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim"

Dari hadis diatas sudah dijelaskan bahwa semua orang terutama setiap muslim harus mencari ilmu, seorang perempuan pun harus mencari ilmu. Di era modern seperti ini tidak menutup kemungkinan bagi perempuan untuk bisa sukses di bidang pendidikan dan lain-lain. Apalagi perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya kelak. Maka dari itu, perempuan harus berpendidikan tinggi dan berwawasan luas agar dapat mencetak generasi-generasi yang lebih baik dan dapat mengharumkan nama bangsa

Mohammad Hatta berpendapat juga bahwa bukan hanya laki-laki saja, tapi pendidikan juga penting bagi perempuan. Jika kamu mendidik satu laki-laki, maka kamu mendidik satu orang. Namun, jika kamu mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satu generasi. Lalu, seharusnya stigma tentang perempuan tidak boleh berpendidkan tinggi ini sudah tidak ada. Karena begitu pentingnya seorang perempuan yang berpendidikan tinggi.

Perjuangan tentang Pendidikan seorang perempuan di Indonesia sudah ada sejak zaman R.A Kartini. Banyak sekali contoh-contoh perempuan sukses dan berpendidikan tinggi saat ini, salah satu contohnya sudah di sebutkan diatas. Lalu mengapa perempuan masih ragu untuk berpendidikan tinggi, padahal dalam agamapun dijelaskan bahwa seorang perempuan akan menjadi pendidikan pertamanya seorang anak.

Jadi, pada zaman sekarang seharusnya seorang perempuan tidak perlu lagi takut terhadap stigma yang ada di masyarakat. Bahkan sekarang sudah banyak pekerjaan yang sebaiknya dilakukan oleh seorang perempuan seperti bidan dan banyak lagi. Maka saatnya perempuan bangkit dan kejar atau mungkin hapus stigma-stigma yang yang mengikat seorang perempuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun