Mohon tunggu...
Aisyatus Syafiqoh
Aisyatus Syafiqoh Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hidup wajib berbagi bahkan dengan hewan sekalipun

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kiprah Pionir-pionir Muda SMKN 1 Kendal dalam Bayang-bayang Pandemi

28 Januari 2021   09:00 Diperbarui: 28 Januari 2021   09:30 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih dari 1 tahun lamanya kita beraktivitas dibawah dinamika penyebaran Covid-19. Tentu ini menjadi specter bagi kita semua, mengingat pandemi Covid-19 cukup merubah tatanan hidup manusia diseluruh dunia.

Di Kabupaten Kendal, melonjaknya kasus Covid-19 setiap minggunya membuat pemerintah Kabupaten Kendal bertindak tegas dengan mengeluarkan Perbup No. 67 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin Dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 di Kabupaten Kendal, yang mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sekaligus penertiban beberapa tempat umum.

Menduduki salah satu posisi teratas dengan tingkat penyebaran Covid-19 tertinggi di Provinsi Jawa Tengah, tentu memberikan dampak yang sangat signifikan bagi Kabupaten Kendal. Salah satunya yaitu ketidak mungkinan menerapkan pembelajaran tatap muka dalam dunia pendidikan.

Akibatnya, banyak sekolah di Kabupaten Kendal terpaksa diliburkan untuk sementara waktu dan proses pembelajaranya pun digantikan dengan sistem PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).

Sebagai seorang siswa, jenuh dalam belajar pasti akan kita temui. Remedial, tugas, dan ulangan dalam bayang-bayang kuota seakan menjadi kombinasi yang padu untuk menghilangkan esensi belajar. Mengembangkan prestasi akademik memanglah penting, namun mengembangkan prestasi non akademik atau mencari pengalaman belajar diluar kelas juga sama pentingnya bukan? Tentu nya kita membutuhkan wadah atau forum guna meningkatkan prestasi non akademik. 

Salah satu contohnya yaitu di SMKN 1 Kendal, sekolah kejuruan negeri yang berada di Kota Kendal ini telah melaksanakan PJJ dari awal bulan April 2020 lalu. Ini berarti selama kurang lebih 8 bulan tidak ada interaksi secara langsung antara siswa maupun warga sekolah. Apabila tidak ada aktivitas di Sekolah, lalu bagaimana organisasi atau ekstrakurikuler SMKN 1 Kendal berjalan? Sedangkan kita butuh organisasi atau ekstrakurikuler sebagai wadah meningkatkan prestasi non akademik.

Pandemi memang menghambat namun tidak mengakhiri. Pedoman inilah yang saat ini menjadi tameng siswa organisator SMKN 1 Kendal. Tidak terealisasikannya beberapa program kerja tentu menjadi dilema dan menimbulkan rasa ketidak percayaan terhadap diri sendiri. Mengapa demikian? Cacatnya beberapa proker yang terkendala pandemi tentu menimbulkan rasa minder terhadap periode sebelumnya. Dampak lainnya seperti: sulit menginovasi atau mengembangkan proker diperiode yang akan datang karena terbatasnya informasi sekaligus ide ditahun sebelumnya.

Salah satu contoh proker yang belum terealisasi di SMKN 1 Kendal yaitu Program Kerja Hari Ulang Tahun SMKN 1 Kendal Ke-51 Tahun. Proker dari OSIS SMKN 1 Kendal periode 2019/2020 ini belum terealisasi sama sekali dikarenakan dampak Covid-19. Bahkan proker yang direncanakan berjalan dibulan April 2020 lalu dengan persiapan hampir 60% ini terpaksa ditunda hinga sekarang. 

Meski demikian, hal tersebut tidak menyurutkan semangat muda organisatoris mereka. Ini dapat dibuktikan dengan berjalannya beberapa program kerja seperti classmeeting, perayaan HUT RI ke-75 dan lain sebagainya. Meski harus mengubah konsep menjadi virtual dan serba terbatas, namun mereka sukses mengkolaborasikan antara penerapan ide dan kerja sama tim yang baik.

Tidak jauh berbeda dengan OSIS SMK N 1 Kendal, hal serupa pun dialami oleh beberapa ekstrakurikuler yang terpaksa istirahat sejenak dari berbagai kegiatan. Diberhentikanya beberapa event perlombaan karena berlakunya PSBB seakan menjadi mimpi buruk bagi periode mereka. Terbatasnya aktivitas di Sekolah membuat beberapa ekstrakurikuler nyaris kehilangan tempat untuk berlatih. Padahal, adanya kegiatan sangat diperlukan untuk memenuhi fungsinya sebagai wadah pengembangan prestasi non akademik.

Disituasi seperti ini, komunikasi dan kekompakan dalam tim sangat diperlukan. Pasif event bukan berarti pasif ide. Beberapa ekstrakurikuler SMKN 1 Kendal pun memilih lebih aktif disosial media sebagai media kampanye.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun