Mohon tunggu...
Aisya Tjahja
Aisya Tjahja Mohon Tunggu... Mahasiswa - masih belajar

words are free

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Positive Mind for Positive Life

20 Juni 2021   17:38 Diperbarui: 19 April 2023   00:44 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi positive mind (sumber: freepik)

Berpikir positif artinya kita memikirkan kemungkinan baik yang akan terjadi. Ketika kita akan melakukan suatu usaha, pastinya kita menginginkan hasil yang terbaik. Maka, berpikir positif cukup berperan dalam situasi tersebut. Menurut aku, dengan berpikir positif, kita dapat lebih percaya diri dan tidak membebankan diri sendiri. Aku pernah membaca sebuah buku yang mana dalam buku tersebut dijelaskan bahwa apa yang terjadi di dunia ini adalah apa yang kita pikirkan. Oleh sebab itu, berpikir positif sangat perlu kita terapkan agar kita dapat menjalani kehidupan di dunia ini dengan baik. Menurut Peter Shepherd, seorang psikolog dari London, berpendapat bahwa apa yang kita pikirkan itu berpengaruh terhadap perasaan kita, dan perasaan tersebut akan berpengaruh terhadap tindakan apa yang kita lakukan (antara pikiran, perasaan, dan tindakan saling berkaitan). Ketika kita memikirkan sesuatu yang positif, contohnya seperti membayangkan kesuksesan yang akan kamu raih di masa dapan, maka jiwa dan perasaan kamu akan bersemangat atau menggebu-gebu, tentunya kamu akan melakukan suatu tindakan yang berkaitan dengan perasaan itu. Kamu akan bersemangat dalam mengejar kesuksesan itu dengan rajin belajar, memperbanyak relasi, melatih public speaking, membentuk kelompok diskusi, dan usaha-usaha lainnya yang dapat kamu lakukan. Kamu akan melakukan suatu tindakan yang berkaitan dengan apa yang kamu pikirkan. Semuanya berasal dari apa yang kamu pikirkan. Remember that.

Selanjutnya, berpikir positif dalam menghadapi masalah. Ketika masalah datang kepada kita, don't be panic. Kita perlu bersikap dewasa dalam menghadapinya agar masalah yang ada tidak semakin runyam. Salah satu cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah yaitu dengan berpikir positif. Lihatlah permasalahan yang ada dari segala aspek. Menilai suatu masalah jauh lebih baik dibandingkan dengan memikirkan siapa yang salah. Menilai suatu masalah artinya kamu dapat mengambil nilai baik dari masalah tersebut dan mengetahui pelajaran apa yang dapat kamu ambil. Pelajaran yang kamu dapatkan dari suatu masalah pasti akan bermanfaat untuk ke depannya. Contoh kasusnya seperti saat nilai kita menurun di beberapa mata pelajaran. Itu merupakan suatu masalah, walaupun (mungkin) bukan masalah yang besar. Lantas, apa yang perlu kita lakukan? Larut dalam penyesalan? Pasrah? Merasa tidak berarti? no. Bukan itu tindakan yang seharusnya diambil. Kamu perlu melakukan flashback dan memberikan beberapa pertanyaan pada diri sendiri.

Apakah persiapanku untuk ujian cukup matang? 

Apakah aku sudah menyiapkan yang terbaik? 

Apa yang dapat aku lakukan agar bisa mendapatkan nilai yang lebih baik?

Pertanyaan-pertanyaan seperti di atas dapat membantu kamu untuk introspeksi diri, mengevaluasi diri, dan push the limit. Berikanlah pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada diri sendiri TANPA menyesali apa yang telah terjadi dan jadikan itu sebagai pelajaran serta pengalaman hidup. Semakin banyak pengalaman yang kamu miliki, kamu akan semakin mudah untuk melangkah. Setelah kamu menyadari apa yang menyebabkan nilai kamu menurun, misalnya karena terlalu fokus bermain game, kamu harus membenahi perilaku itu. Ya, bermain game memang bukan  suatu kesalahan, tetapi (mungkin) waktu bermainnya yang salah. Kamu harus memahami mana yang seharusnya dijadikan prioritas. In this case, Kamu masih punya banyak waktu lain untuk bermain game setelah menyelesaikan ujian tersebut. Setelah itu, kamu dapat bermain lagi. Kamu tidak akan rugi jika kamu belajar, kamu akan mendapatkan lebih banyak ilmu dan memiliki (lebih) banyak peluang untuk memperoleh grade yang bagus. Jika kamu hanya fokus bermain game, kamu hanya mendapatkan kesenangan yang di sisi lain juga dapat merugikan. Pilihan tetap berada ditanganmu. 

Lalu, dimana letak peran berpikir positif dalam contoh kasus di atas? Dengan menyadari bahwa kesalahan yang telah terjadi adalah pelajaran hidup, serta memiliki tekad untuk mengubah diri ke versi yang lebih baik, itu merupakan hasil dari berpikir positif. Ketika kamu mengambil langkah dengan benar, itu artinya apa yang kamu pikirkan merupakan pikiran positif.  Karena jika tidak berpikir positif, kamu tidak akan bisa menyaring segala pikiran buruk yang datang saat masalah menerpa. Mungkin kamu akan mengambil tindakan yang bisa merugikan dirimu sendiri. Hindari itu.

Sama halnya ketika kita sedang emosi, kita harus dapat menahan segala tindakan yang buruk. Menahan segala tindakan yang buruk dapat menyelamatkan kita dari bumerang yang dapat mencelakakan diri kita sendiri di kemudian hari. Ketika kita dihadapi situasi yang sulit, yang menyulut segala amarah, jangan sampai kita melemparkan segala kesalahan kepada orang lain dan membenarkan diri sendiri. Alih-alih mencari siapa penyebab kemarahan itu muncul, kita lebih baik bertanggung jawab terhadap perasaan sendiri dan tindakan apa yang sebaiknya dilakukan. Meluapkan amarah dalam bentuk tindakan pun tidak akan mengubah apa pun. Tidak sepenuhnya amarah disebabkan karena orang lain atau situasi yang terjadi, amarah disebabkan karena penafsiran kamu terhadap situasi tersebut. Bisa jadi, kamu melihat suatu permasalahan hanya dari satu sisi sehingga hanya kemarahan yang kamu dapatkan. Kamu hanya perlu mengontrol diri dan memikirkan jalan keluar dari permasalahan itu tanpa menambahkan masalah lain. Tindakan itu akan menciptakan atmosfer yang baik, keadaan akan jauh lebih tenang, dan pikiran akan jernih. Pikirkanlah, apakah amarah yang berlebihan dapat mengubah suasana jauh lebih baik? jelas tidak. Pikirkan suatu hal yang positif yang dapat membantumu untuk menemukan jalan keluar. Jangan biarkan dirimu stuck dalam ruang amarah, kamu tidak akan menemukan jalan keluar. Pikiran yang jernih akan menuntunmu menuju langkah yang benar dan menemukan jalan keluarnya. Peter Shepherd (2018: 114)  menjelaskan bahwa tidak ada seorang pun yang mampu memengaruhimu kecuali pemikiranmu sendiri. Pikiranlah yang membuat kamu tetap berada dalam perbudakan. Tidak ada seorang pun yang kuasa untuk membuatmu marah kecuali pikiranmu sendiri. Segala penderitaan ditimbulkan dan dibebankan oleh diri kamu sendiri.

Oleh karena itu, terapkan diri untuk berpikir positif dalam setiap keadaan, itu akan membantumu untuk menahan segala tindakan yang buruk. Dengan berpikir positif, kamu tidak akan merasa terbebani atas segala yang terjadi di ruang dunia ini. Kamu dapat menghadapi berbagai masalah dengan baik. Selain itu, kamu dapat memandang kehidupan di dunia jauh lebih indah. be positive!

Referensi :

-Shepherd, Peter. (2018). The Positive Approach. Yogyakarta: Bright Publisher

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun