Mohon tunggu...
Aisyatul Fitriyah
Aisyatul Fitriyah Mohon Tunggu... -

mahasiswa ulul albab,berjiwa pancasila

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Epilepsi, Ternyata Juga Neuropsikologi

7 Mei 2014   05:55 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:46 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sendiri tidak merencanakan hari itu terjadi, bahkan terlibat dalam keramaian di kamar sebelah waktu itu. Hari masih pagi saya sedang bersiap di depan kaca rias masing. Sebentar lagi setelah ini saya akan meluncur menyusuri lorong lorong kampus dan masuk kelas, perkuliahan dimulai. Tetapi saya berhenti memasang asesoris motif bunga pada kerudung, saat telinga mendengar teiakan seorang teman dari kamar sebelah.

“Tolooong....!”

Teriakan itu terdengar berkali kali sehingga saya dan teman teman yang lain berhamburan dari kamar menuju sumber suara. Dan terikan semakin terdengar keras dan jelas. Ternyata saya tidak sempat membayangkan sebelumnya bahwa akan melihat hal yang belum pernah saya tahu sebelum hari ini. Seorang gadis seumuran saya terkapar di lantai.

Saya memanangi gadis yang berkulit putih namun terlihat pucat dengan kondisi yang mengenaskan. Saya tidak berani mendekat, apalagi member pertolongan yang sebenarnya sangat dia butuhkan saat ini. Warna bibirnya membiru dan berbusa. Matanya menatap langit langit kamar ini, mendelik seperti terlihat putihnya saja. Kedua tangannya meringkuk dan kaku. Kakinya pun demikian menerjang nerjang tidak terkontrol.

“Apa yang terjadi? Dia kenapa kok kejang begitu?” Tanya salah satu teman yang ada disitu.

“Sepertinya gejala epilepsy” temannya tidak banyak berkomentar pada kami yang keheranan.

Saya tercengang sejenak mendenngar kata itu. Kemudian mencoba mengejanya dalam hati. Kemudian saya memutuskan beranjak dan meninggalkan kamar itu. Dan mengarahkan langkah ke kampus. Sementara kamar itu masih ramai, bertambah ramai ketika seorang tenaga medis  member pertolongan pertama padanya.

Kebetulan saya sempat membaca buku dan menemukan kasus epilepsi. Baru saya tahu bahwa epilepsy adalah gejala yang diakibatkan karena pelepasan neurotransmitter di otak pusat dan terlepas konrol. Karena factor itulah orang yang mengalami epilepsy akan kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya. Karena koordinasi saraf yang sambung menyambung sedang bermasalah. Penjelasan lebih detailnya belum saya ketahui dengan jelas. Dan saat ini saya sedang mencari informasi lebih mendalam mengenai epilepsy...

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun