Mohon tunggu...
Aistafania
Aistafania Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswi

MathEducation

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Matematika dan Budaya

15 Juni 2022   16:43 Diperbarui: 15 Juni 2022   16:49 2348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak yang mengatakan bahwa matematika merupakan sesuatu yang sangat menyeramkan, sangat menakutkan, dan sesuatu yang banyak dihindari oleh sebagian orang. Baik itu siswa jenjang dasar, menengah pertama, dan menengah atas, dan bahkan di kalangan masyarakat umum. Anggapan ini sudah mendarah daging di sekitar kita. Padahal, sesuatu itu akan menjadi mudah kalau kita mau belajar dan mencoba. Ketika kita sudah terbelenggu rasa takut akan matematika kita harus bisa melawannya dan berusaha untuk memahaminya. Matematika bukan hanya sekedar tentang mata pelajaran yang di ajarkan di bangku sekolah. Matematika ada dalam kehidupan di sekitar kita.

Tanpa kita sadari matematika sangatlah dekat dengan kita. Matematika mengajarkan kita menjadi manusia yang teliti, yang tidak mengabaikan hal-hal kecil yang mungkin terlihat tidak penting. Selain itu juga mengajarkan kita untuk berpikir kritis, sistematis, dan terstruktur. Dengan belajar matematika kita dapat menyelesaikan berbagai masalah yang ada di hidup kita dengan mudah. Selain berkaitan dengan kehidupan kita, matematika juga berkaitan dengan budaya kita. Banyak budaya --budaya yang mengandung unsur-unsur pendidikan, termasuk di dalamnya ada matematika. Budaya dan matematika ini yang terangkum dalam etnomatematika.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang etnomatematika, kita harus tau asal dari kata etnomatematika itu sendiri. Etnomatematika terdiri atas dua kata, yaitu etno yang berarti etnis atau budaya dan matematika sendiri. Istilah ini di perkenalkan oleh seorang matematikawan asal brazil yang bernama D'Ambrosio pada tahun 1977. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa etnomatematika adalah ilmu yang menghubungkan antara matematika dengan budaya dimana konsep dari matematika dapat ditemukan pada budaya.  Banyak sekali budaya kita yang tanpa kita sadari berkaitan dengan ilmu matemtaika.

Kita hidup di indonesia khususnya di tanah jawa banyak sekali hubungan budaya kita dengan matematika. Contohnya dalam satuan lokal jawa, permainan tradisional, dan motif dalam pakaian batik. Masyarakat jawa khususnya daerah Pati banyak yang masih menganut kepercayaan kejawen, termasuk dalam menentukan hari baik bagi pernikahan. Masih mempercayai terdapat hari baik dan hari buruk. Dalam perhitungannya menggunakan cara yang turun temurun dari nenek moyang mereka. Peran matematika dalam perhitungan weton dalam tradiri pernikahan sudah dilakukan sejak lama, bahkan sejak nenek moyang kita, tapi kita tidak menyadari akan hal itu. Dalam perhitungan weton ini terdapat atitmatika modulo dan pola bilangan

Permainan tradisonal yang ada hubungannya dengan matematika contohnya adalah permainan dakon. Dalam permainan ini anak secara tidak langsung diajarkan operasi bitung penjumlahan, pengurangan, dan pembagian. Selain itu terdapat juga permainan lain yaitu pasaran. Permainan pasaran ini merupakan permainan jual beli dimana disana akan ada penjual dan pembeli. Jadi secara tidak langsung anak akan mengerti tentang penggunaan uang dan konsep operasi hitung. Permainan-permainan ini dapat kita gunakan dalam proses pembelajaran agar siswa tidak melupakan permainan-permainan tradisional dan dapat lebih menarik siswa utamanya di zaman sekarang, zaman yang sudah canggih agar mereka tidak melupakan budaya-budaya yang ada.

Penelitian tentang etnomatematika terus dikembangkan. Richard (2016) melakukan penelitian tentang peran etnomatematika dalam penerapan pembelajaran Hasil Matematika Kurikulum 2013 Etnomatematika dalam pembelajaran matematika menawarkan nuansa baru Belajar matematika terbatas pada dunia luar dan juga ruang kelas B. Berkunjung dan berinteraksi dengan budaya lokal Sebagai media pembelajaran matematika. Untuk saat ini, tentang pendekatan Pembelajaran, dan etnomatematika sesuai dengan pendekatan pembelajaran Matematika yang sesuai untuk digunakan dalam kurikulum 2013.

Bagaimana mendukung literasi matematika, belajar matematika,. salah satunya adalah etnomatematika dalam pembelajaran. Pembelajaran matematika berbasis budaya (Ethnomathematics) adalah kemungkinan yang tampaknya mungkin Belajar matematika lebih bermakna, kontekstual dan erat kaitannya komunitas budaya. Selain itu, pembelajaran matematika berbasis budaya juga ditawarkan ilihan pembelajaran yang menarik dan inovatif Memungkinkan makna kontekstual empiris terjadi Siswa adalah anggota komunitas budaya dan diharapkan untuk berpartisipasi Dukung gerakan literasi. 

Sebuah survei yang dilakukan oleh Windria (2016) menemukan bahwa: Beberapa kegiatan untuk belajar matematika mungkin melibatkan budaya pertama. Belajar melalui tie-dye mengacu pada bentuk datar, Pola dan ubin. Namun, mungkin ada konsep matematika lain yang dapat dikaitkan dengan tie-dyeing. Ini menunjukkan bahwa matematika itu dekat Dalam kehidupan sehari-hari. 

Studi lain oleh Prayitno (2016) Menunjukkan pengaruh pembelajaran etnomatematika Sunda pemahaman membaca matematika sekolah dasar. Ada tiga indikator keterampilan Literasi matematika yang diujikan dalam pembelajaran, yaitu pemodelan, Pemecahan masalah (problem solving) dan komunikasi. Penelitian menunjukkan Pembelajaran etnomatematika Sunda mempengaruhi kemampuan Siswa sekolah dasar dan beberapa siswa sekolah menengah dalam matematika Anda akan mempelajari suku Sunda. Dari survei ini kita tahu Etnomanya berperan dalam mempromosikan literasi, khususnya literasi. matematika. Nuansa etnomatematika bisa diterapkan saat belajar matematika Untuk membantu siswa membuat konsep sebagai bagian dari literasi Matematika. Selain itu, etnomatematika ciptakan motivasi yang baik dan lebih menyenangkan bagi siswa Anda Minat yang besar untuk menghadiri kelas matematika.

Peran etnomatematika dalam mendukung literasi matematika berarti bahwa etnomatematika memungkinkan siswa untuk melakukan itu. membangun konsep matematika sebagai bagian dari pendidikan matematika dasar berdasarkan Pengetahuan siswa tentang lingkungan sosial budaya. Selain itu etnomatematika menyediakan lingkungan belajar yang memotivasi Lebih baik, lebih menyenangkan, siswa memiliki minat belajar yang tinggi Ikut serta dalam pembelajaran matematika yang diharapkan dapat mempengaruhi keterampilan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun