Mohon tunggu...
Ais Nila Rozalina
Ais Nila Rozalina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Welcome 😊

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Covid-19 terhadap Konsumsi

2 April 2020   15:26 Diperbarui: 2 April 2020   15:33 1353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pemerintah Cina telah melacak asal-usul virus Corona atau COVID-19, dan ternyata kasus pertamanya terjadi pada 17 November 2019. Menurut data pemerintah yang dilihat oleh SCMP, pria berusia 55 tahun dari provinsi Hubei kemungkinan menjadi orang pertama yang terinfeksi COVID-19 pada 17 November. Sejak tanggal itu dan seterusnya, satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari.

Wabah virus corona masih terus menghantui sejumlah negara di dunia. Tak terkecuali Indonesia. Jika sebelumnya Indonesia menjadi salah satu negara yang belum terinfeksi, kini Tanah Air sudah mengonfirmasi kasus pertamanya. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan dari kedua pasien, salah satunya merupakan guru dansa.

Pasien berusia 31 tahun ini lantas melakukan kontak fisik dengan WNA Jepang. Untuk informasi, sebelum ke Indonesia, WNA Jepang ini bermukim di Malaysia sejak 14 Februari 2020 lalu. "Jadi si pasien cewek ini yang 31 tahun itu guru dansa. Dia berdansa dengan teman dekatnya itu (WNA Jepang)," kompasiana.com , Senin (3/3)". Setelah ada salah satu warga yang terinveksi virus corona atau covid-19, pemerintah terus melacak siapa saja yang berinteraksi dengan pasien kasus pertama agar bisa mencegah penularan virus tersebut.

Jumlah orang yang terjangkit virus Corona di Indonesia terus bertambah. Per Senin (16/3/2020) pukul 05.00 WIB, Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan sudah ada 134 orang yang positif COVID-19 di Indonesia " Indozone.id, Senin (16/3)".

Setelah kasus corona menyebar luas di Indonesia dan membuat masyarakat Indonesia semakin khawatir yang mengakibatkan konsumsi terhadap masker dan hand sanitizer berlebihan. Akibat tingkat konsumsi masyarakat terhadap masker dan hand sanitizer yang berlebihan membuat stok di pasaran semakin menipis.

Selain itu banyak juga oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi ini dengan menimbun masker dan hand sanitizer kemudian  di jual kembali dengan harga yang tinggi. Dilansir dari detik.com tidak hanya masker dan hand sanitizer, tetapi harga bahan pangan juga melambung tinggi. Seperti Jahe merah sudah tembus hingga Rp 70.000/kg dari Rp 50.000/kg, temulawak naik menjadi Rp 50 ribu/kg dari Rp 15 ribu/kg, bawang bombai naik hingga Rp 160 ribu/kg dari Rp 15 ribu/kg, gula pasir mencapai Rp 16 ribu/kg dari Rp 12.500/kg.

Dengan adanya permintaan yang semakin tinggi membuat persediaan bahan-bahan pangan, masker dan hand sanitizer semakin menipis (kelangkaan) akan mengakibatkan keresahan masyarakat terutama bagi masyarakat menengah kebawa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Sebelum bahan-bahan pangan , masker dan hand sanitizer tersebut mengalami kenaikan harga yang lebih tinggi lagi.

Sebaiknya pemerintah bisa mengambil tindakan untuk menindaklanjuti oknum-okum nakal yang mengambil kesempatan ini untuk menimbun masker, dan sebaiknya pemerintah menetapkan aturan tegas kepada minimarket dan apotek  yang menjual masker dan hand sanitizer agar menjual dengan harga yang sewajaranya kepada konsumen dan menghimbau agar masyarakat tidak berlebihan dalam menggunakannya.

Selain mengenai masker dan hand sanitizer  pemerintah diharuskan memberikan solusi terkait dengan kenaikan harga bahan pangan yang sedang terjadi. Pemerintah seharusnya melakukan sidak pasar dengan menjadikan harga kembali normal atau pemerintah juga perlu melakukan impor atas barang-barang seperti impor gula sehingga harga tetap stabil.

Masyarakat pun jangan mengambil tindakan yang gegabah dengan memborong sembako sehingga persediaan tetap stabil dan tidak mengalami kelangkaan. Masyarakat seharusnya cerdas dan tenang dalam bersikap dengan membeli barang secukupnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun