Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Inovasi Setoran Pendaftaran Haji dengan Rekening Emas, Rupiah atau USD?

11 Februari 2025   18:00 Diperbarui: 11 Februari 2025   20:44 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dana haji (Sumber ilustrasi: KOMPAS/HERYUNANTO)

Inovasi Setoran Pendaftaran Haji: Rekening Emas, Rupiah, atau USD?

Setoran awal pendaftaran haji menjadi langkah pertama bagi calon jamaah untuk memastikan keberangkatan mereka ke Tanah Suci.

Saat ini, sistem setoran pendaftaran masih berbasis rupiah, yang dalam praktiknya sering kali terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar terhadap dolar AS. 

Sebagaimana diketahui, penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi menggunakan mata uang asing dalam hampir seluruh aspek pembayaran, mulai dari pemesanan akomodasi, layanan katering, hingga transportasi.

Dengan kondisi nilai tukar yang sering bergejolak, calon jamaah berisiko mengalami kenaikan biaya yang signifikan karena perubahan kurs saat pelunasan biaya haji.

Sebagai solusi terhadap tantangan tersebut, diperlukan opsi setoran yang lebih fleksibel, seperti rekening emas, rekening rupiah, dan rekening USD.

Dengan adanya pilihan ini, calon jamaah dapat memilih instrumen keuangan yang paling sesuai dengan strategi finansial mereka.

Setoran dalam bentuk rekening emas memungkinkan jamaah untuk menjaga daya beli mereka tanpa perlu khawatir terhadap pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar.

Sementara itu, rekening USD memberi jaminan nilai yang stabil karena sesuai dengan mata uang yang digunakan dalam transaksi haji di Arab Saudi.

Bagi jamaah yang tetap ingin menggunakan rupiah, opsi rekening konvensional tetap disediakan, namun dengan mekanisme mitigasi risiko nilai tukar yang lebih baik.

Pentingnya Diversifikasi Setoran Haji untuk Mengurangi Risiko Nilai Tukar

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebagian besar ditentukan dalam dolar AS karena transaksi dengan penyedia layanan di Arab Saudi menggunakan mata uang tersebut. Namun, sistem pendaftaran haji di Indonesia mengharuskan calon jamaah menyetorkan dana dalam rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun