Mohon tunggu...
Aisha Putti Wardhani
Aisha Putti Wardhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stop Overthinking Berlebihan

28 September 2021   17:59 Diperbarui: 28 September 2021   18:02 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama    : Aisha Putti Wardhani

Nim        : 202110230311373

Memikirkan sesuatu hal adalah hal yang sangat wajar, tetapi apabila memikirkan suatu hal yang secara berlebihan itu sangat tidak wajar. Memikirkan hal secara berlebihan hingga mengganggu kegiatan kita, bisa jadi overthinking. Overthinking merupakan sikap atau perilaku kebiasaan manusia untuk memikirkan sesuatu hal secara berulang ulang. Memikirkan hal yang berlebihan akan memperburuk kesehatan mental seseorang. Akibatnya, mereka jauh lebih mudah untuk mengalami tekanan emosi, sakit hati, dan kecemasan.

Overthinking juga bisa disebabkan oleh berbagai macam kekhawatiran dan trauma, sehingga membuat seseorang sulit untuk fokus pada pekerjaannya. Insecure adalah penyebab paling umum dari overthinking. Hampir setiap remaja menerima komentar positif atau negatif dari media sosial. Remaja cenderung mengalami overthinking, karena hal ini media sosial sebagai pemicunya.

Waktu yang paling sering dilakukan banyak orang untuk overthinking dan membuat untuk susah tidur adalah di malam hari. Karena suasananya yang hening dan mendukung untuk memikirkan hal yang tidak-tidak untuk terus dipikir. Ada banyak orang yang tampaknya khawatir dengan masa depannya. Pemikiran ini adalah kebiasaan buruk yang tidak terkendalikan dan dapat berpengaruh pada pola pikir serta perilaku.

Overthinking juga bisa terjadi di lingkungan masyarakat dan orang-orang terdekat kita. Sebagai contoh, memikirkan ucapan atau perkataan orang lain pada diri kita. Karena setiap hari pasti ketemu orang banyak, hal ini sulit untuk diabaikan. Misal permasalahan seseorang yang mengomentari diri kita dari sisi negatif atau sisi positif. Jika mereka memiliki pikiran negatif, akan mengalami perasaan insecure yang akan menyebabkan overthinking.

Memikirkan sesuatu yang berfokus pada satu hal menjadi salah satu tanda-tanda mengalami overthinking. Perasaan takut untuk memulai sesuatu yang baru ini menjadikan seseorang kesulitan untuk menyelesaikan sebuah masalah. Para peneliti mengatakan bahwa orang yang sedang overthinking akan merasa bahwa mereka sedang mencoba memahami dan memecahkan masalah mereka (Papageorgiou & Wells, 2001, 2003).

Setelah memahami overthinking, kita juga dapat mengatasinya lho!

Dengan menghentikan pikiran-pikiran yang tidak seharusnya dipikirkan dan mencari penyebabnya. Pahamilah bahwa manusia itu tidak sempurna. Dan setiap orang pasti memiliki kekurangan yang berbeda-beda. Ubah pikiran negatif dengan pikiran positif atau dengan melakukan kegiatan positif dan produktif. Tak hanya itu, kita juga dapat merenungkan diri dari apa yang sedang kita rasakan. Yang akan membuat diri kita untuk menjadi berpikiran yang tidak wajar.

Curahkan atau ceritakan isi pikiran yang membebani. Ungkapkan pikiran yang menghambat untuk fokus pekerjaan pada orang terdekat, agar pandangan kita dapat jauh lebih luas dan terbuka terhadap masalah yang dimiliki. Kita juga tidak bisa bergantung pada orang lain, pikiran yang mengganggu ini dapat diungkapkan melalui sebuah tulisan ataupun cermin.

Dengan menuliskan apa yang kita pikirkan dalam sebuah buku, notes, dan hape. Ini dapat membantu mengurangi overthinking. Selain itu, melalui cermin dengan menatap diri sendiri dan mengungkapkannya sendirian. Mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa adalah langkah yang penting. Dan memiliki rasa selalu bersyukur, atas diberikannya nikmat hidup yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun