Mohon tunggu...
Aishah Wulandari
Aishah Wulandari Mohon Tunggu... Freelancer - Writing for legacy

Belajar Belajar Belajar Instagram @aishahwulandari

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Renjana Bersembunyi

17 Januari 2022   16:33 Diperbarui: 17 Januari 2022   17:02 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rindu | dokpri

Rindu, dimana engkau berada? Aku ingin bersua, melepas segala rasa yang selama ini berkelana mengarungi jagad raya. Rindu, tidakkah engkau merasakan apa yang kurasa? Ataukah rindu ini hanya sepihak? Rinduku begitu menggebu untukmu, seperti sang bayu menderu. Namun, engkau hanya diam membisu.

Tak sepatah aksara yang dapat menggantikanmu, engkau dekat tapi tak mampu menggapaimu. Rindu, tunjukkan dirimu. Engkau diam bersembunyi di palung terdalam kalbu. Janganlah engkau malu, bersemilah engkau di hatiku. Walau hari selalu berganti, tetaplah ada disitu agar aku mudah menggapaimu.

Rindu, musim telah berganti. Terik panas yang mengeringkan gelebah, kini telah berlalu menjadi butiran-butiran air membasahi rasa ambigu. Tetes demi tetes air hujan menyirami ceruk kalbu yang berisi kepingan rindu. 

Rindu, aku tak lagi ragu. Petrikor pun turut meyakinkanku, rindu telah bersemi di kalbu. Gelebah tak mampu lagi bersembunyi, asmara telah mengekspresikan diri. Pengembaraannya di mayapada membuatnya mengerti akan makna renjana. Buat siapa dan kepada siapa rindu itu, hanya rindu dan yang dirindu yang tahu.

Kepada siapakah rindumu engkau persembahkan, duhai insan mercapada?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun