Mohon tunggu...
Aishah Wulandari
Aishah Wulandari Mohon Tunggu... Freelancer - Writing for legacy

Belajar Belajar Belajar Instagram @aishahwulandari

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sederhana tapi Nikmat

16 November 2021   09:03 Diperbarui: 16 November 2021   09:10 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejuk udara pagi kota Blitar menyambut tubuh lelah yang baru saja tiba dari Surabaya. Hijau pepohonan berbaris rapi di tepi jalan yang tidak begitu lebar. Sawah dengan padi yang mulai menguning, menyejukkan mata yang setiap hari bertemu gedung-gedung tinggi dan kepadatan jalan.

Nuansa indah pemandangan membuat perut keroncongan menjadi berteriak minta diisi. Perjalanan yang melewati jalan-jalan kecil berhenti di depan sebuah warung sederhana di sebuah desa bernama Jatinom. Warung sederhana ini bernama 'Warung Mak Ti'.

Warungnya lumayan bersih dan luas, ada beberapa meja panjang yang cukup untuk menampung sekitar 200-an penikmat makan. Di sebelah kanan pintu masuk adalah dapur dan tempat membuat minuman. Di sampingnya lagi adalah tempat pengunjung mengambil makanan. Memang warung ini bergaya prasmanan alias pengunjung mengambil sendiri makanannya.

Ruang prasmanan yang tidak begitu luas ini berisikan makanan yang diwadahi ember-ember klasik atau ember lurik. Menyenangkan sekali melihat beraneka sayur yang disediakan. Menu yang disajikan sederhana tapi memiliki ciri khas makanan pedesaan. Bagi penyuka makanan rumahan yang khas desa, layak untuk mencoba kuliner yang satu ini.

Tempat makan/dokpri
Tempat makan/dokpri
Menu yang disediakan untuk sayuran ada urap-urap kenikir, oseng terong pedas (ukuran saya pedas), oseng buah pepaya, lodeh daun singkong, dan oseng lompong. Lompong disebut juga batang talas. Jadi, batang talas yang dioseng. Kalau belum pernah, wajib mencoba saat berkunjung ke warung Mak Ti.

Menu Mak Ti/dokpri
Menu Mak Ti/dokpri
Lauk yang tersedia tidak begitu banyak. Saat saya berkunjung, hanya tersedia wader, dan mujaer yang di goreng kering. Ikannya ada juga yang dimasak santan dengan tahu dan cabe-cabe utuh di dalamnya, seperti kotokan. Disediakan juga oseng tempe. Satu lagi yang hampir lupa disebut, ada botok. Botok simbukan dan lamtoro. Bagi yang tidak suka ikan, bisa pesan telur ceplok atau dadar. Menu minum juga sederhana, teh, air mineral dan kopi.

Perut yang sudah bernyanyi, melihat makanan yang banyak membuat bersemangat segera mengambil piring dan mengisi dengan makanan yang disukai. Pilihan saya adalah ikan wader kering, urap-urap, oseng lompong, dan botok lamtoro. Minumannya saya memilih teh hangat. Tidak lupa, krupuk.

Mak Ti bersama masakan/dokpri
Mak Ti bersama masakan/dokpri
Saat makanan memasuki lidah, rasanya benar-benar enak dan khas sekali desanya. Sayur lompong juga enak, teman saya berulang kali mengambil sayur ini karena suka sekali.

Menurut Mak Ti, sang pemilik warung, saat proses memasak tidak memakai bumbu penyedap. Tidak mengherankan jika enak. Warung Mak Ti dengan menu yang sederhana tapi nikmat tadi dibandrol harga sangat murah Rp. 15.000,-. Sudah termasuk minuman dan boleh nambah berulang. Murah dan nikmat, bukan?

Sesuatu yang sederhana belum tentu sederhana, pasti ada yang tersembunyi di dalamnya. Seperti Warung Mak Ti, sederhana tapi nikmat dan menyenangkan. Jangan lupa saat ke kota Blitar mampir ke warung sederhana yang enak dan nikmat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun